MALANG (Wartatransparansi.com) – Feri Ardiansyah (43 tahun, 9 Maret 1981 – 28 Desember 2024) dipanggil pulang ke rahmatulloh, wafat karena sakit, begitu cepat wartawan profesional dan berhati salju itu meninggalkan dunia.
Saya menyebut wartawan profesional berhati salju, karena memang Feri begitu profesional dalam menyajikan liputan untuk pendengar RRI maupun pembaca rri.co.id. Feri begitu semangat diskusi tentang perkembangan pendengar RRI dan kehidupan radio satu-satu berplat merah ini. Bahkan jiwa kewartawanan Feri selalu menyala nyala, berharap RRI membumi seperti masa keemasan.
Feri juga begitu semangat dan mempunyai jiwa lembut serta dingin dalam mewarnai organisasi kewartawanan PWI, tetap memberikan kontribusi positif, walaupun kadang dengan gaya canda menceploskan kritik konstruktif.
Kebiasaan wartawan profesional dan berhati salju, memang tidak bisa dilepaskan dengan kritik dan tetap dingin menyikapi karena berdemokrasi dalam organisasi memang harus seperti demikian.
Beberapa kali, saya berkegiatan ke Malang Raya bersama PWI, Feri begitu bersahaja dan memberikan kesan masyaAllah. Tetapi semua adalah hak Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firmannya pada surat An Naml 65,
“Katakanlah, ‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah’, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan”