Program lain terkait untuk peningkatan akses layanan air bersih adalah melalui kemitraan Indonesia Australia untuk infrastruktur (KIAT) dalam program hibah kesetaraan gender dan inklusi sosial (GESIT).
Dalam program tersebut, para perempuan dan penyandang disabilitas dilatih berbagai keterampilan pengelolaan air bersih, seperti pelatihan kualitas dan baku mutu air, mitigasi penyelamatan mata air, dan banyak lainnya.
Sementara itu, Ketua Tim PPDI, Umar Asmoro, menjelaskan hampir satu tahun berjalan, program GESIT telah memberikan berbagai pelatihan bagi ratusan perempuan dan penyandang disabilitas agar mereka bisa terlibat aktif dalam pemenuhan dan pengelolaan air bersih.
“Kami juga mendorong lahirnya kebijakan atau payung hukum keterlibatan perempuan dan penyandang disabilitas dalam pengelolaan air bersih tersebut di level pemerintah. Ke depan, program ini akan dilanjutkan dengan program pelatihan sertifikasi sehingga para peserta bisa diterima bekerja di sektor formal,” ujarnya.
Advokasi pengelolaan air salah satunya dilakukan di Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat. Di desa ini pengelolaan air masuk sebagai unit baru yang dikelola oleh BUMDes.
“Air adalah aset desa, maka pengelolaan harus dilakukan oleh desa sehingga manfaatkan bisa dirasakan kembali oleh masyarakat desa,” pungkasnya.(*)