KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Matahari pagi menyapa langit Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, saat suara riuh dari para petani mulai mengisi ladang jagung yang subur. Di antara mereka, tampak sosok prajurit berseragam TNI yang tidak asing lagi bagi warga.
Tak lain sosok prajurit tersebut ialah, Letkol Inf Aris Setiawan, Komandan Kodim 0809/Kediri sekaligus Dansatgas TMMD Ke-122, turun langsung ke ladang, memanen jagung bersama warga. Hari itu menjadi lebih istimewa bukan sekadar panen biasa, tetapi sebuah bukti nyata bagaimana TNI hadir mengangkat kesejahteraan masyarakat lewat program TMMD.
Pagi itu, panen jagung di Desa Pagung seolah menjadi puncak kebahagiaan yang dirasakan oleh warga setelah kehadiran TMMD. Sejak dimulainya program ini, sektor pertanian di desa ini mengalami perubahan signifikan. Letkol Aris, yang menyambut hangat setiap warga yang datang, berbicara tentang pentingnya pertanian sebagai tulang punggung perekonomian Desa Pagung.
“TMMD ke-122 tidak hanya soal membangun fisik, tapi juga membangun kehidupan warga. Kami ingin Desa Pagung berkembang, terutama di sektor pertaniannya,” ujar Letkol Aris dengan penuh semangat, Kamis 17 Oktober 2024.
Di ladang jagung yang luas itu, suara canda tawa warga berpadu dengan derak sabit yang memotong batang-batang jagung. Kehadiran Dandim 0809/Kediri di antara mereka seolah menegaskan bahwa TNI bukan hanya pelindung negara, tetapi juga sahabat rakyat. Tak hanya bertani jagung, warga Pagung juga menggantungkan hidup dari bercocok tanam sayur dan perkebunan. Semua hasil bumi itu kini lebih mudah diangkut berkat jalan tani yang diperbaiki melalui program TMMD.
Bu Nuryati, seorang petani yang lahannya dipanen bersama Dandim, tampak tersenyum puas. Matanya berbinar saat mengenang masa-masa sulit sebelum adanya TMMD. “Dulu, jalan tani di sini rusak parah. Banyak lubang, dan ketika hujan datang, semua berlumpur. Membawa hasil panen menjadi pekerjaan berat bagi kami,” kenangnya dengan raut wajah yang mengisyaratkan betapa besar perubahan yang terjadi.
Kini, jalan-jalan yang dulu penuh tantangan itu telah berubah. Di bawah naungan program TMMD, akses tani menjadi mulus, dan hasil panen dapat diangkut dengan mudah. Bu Nuryati tak dapat menutupi rasa syukurnya. “Saya berterima kasih sekali kepada bapak-bapak TNI. Tanpa program ini, kami mungkin masih akan terjebak dengan jalan berlumpur. Sekarang, hidup kami lebih baik,” ucapnya penuh haru.
Panen jagung hari itu menjadi simbol kemenangan bersama, antara warga Desa Pagung dan TNI yang bergandengan tangan membangun masa depan desa. Bagi Letkol Aris, ini bukan sekadar tugas negara, melainkan panggilan jiwa untuk memastikan setiap jengkal tanah subur ini dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
Senyum puas Letkol Aris saat memegang setumpuk jagung adalah gambaran kecil dari keberhasilan program TMMD. Di balik setiap butir jagung yang dipetik, ada kisah perjuangan, kerja keras, dan harapan baru yang tumbuh bersama. Dan di ladang jagung itu, harmoni antara TNI dan rakyat terasa begitu nyata, membuktikan bahwa perubahan tidak hanya bisa dirasakan, tetapi juga bisa dipanen bersama.(*)