MAGETAN (WartaTransparansi.com) – Dorong percepatan pembangunan di desa-desa, pemerintah terus menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder. Tak kurang, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga melibatkan kaum perempuan desa. Melalui organisasi di bawah naungan NU, Kementerian Desa mengadakan program pelatihan guna membantu pengelolaan dana desa.
Seperti yang dilakukan Ida Yuhana Ulfa bakal calon Wakil Bupati yang mengadakan study banding terkait penggunaan DD/ ADD ke desa Nglandung Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Selasa (17/09/2024). Mbak Ida Sangat Tertatik APBDes desa Nglandung yang mengalokasikan untuk Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakat NU yang cukup Besar Muslimat 10 Juta, Fatayat 11 Juta, Ansor 5 Juta, NU 10 Juta. Total untuk anggaran Keagamaan yang mencapai 40 Juta / Per Tahun Ida Pengen ini Juga Terjadi di Magetan Kedepan ketika harap “Ida Yang Juga Pengurus Muslimat NU Magetan ini.
Ida juga menyampaikan peran penting organisasi ini. Ia berharap NU aktif berperan dalam membantu kesejahteraan masyarakat. Muslimat NU bisa undang ibu-ibu di desa untuk dilatih di balai-balai dalam kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Dalam kegiatan study banding Bacabup Magetan Mbak Ida Pelajari Tata Cara Penerapan ADD 20 Persen di desa Nglandung Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Mbak Ida berencana mengadopsi kebijakan ADD 20 persen, dari wilayah tetangga, Kabupaten Madiun. ” Ini tujuan saya sampai berkunjung ke Kantor Desa Nglandung, Kabupaten Madiun,” ujar Ida.
Di sana, Ida ingin mengetahui penerapan dan manfaat ADD bagi masyarakat. Ida disambut langsung oleh sejumlah perangkat desa, BPD, dan perwakilan dari organisasi masyarakat setempat. Berbagai hal diskusikan mulai dari pengelolaan, hingga penganggarannya. “ADD 20 persen ketika memang diterapkan di desa, sangat efektif dan dirasakan kalangan masyarakat, termasuk dari organisasi masyarakat,” ujar Ida.
Dijelaskan selama ini penerapan ADD Kabupaten Magetan hanya mencapai 11 persen. Sehingga manfaatnya belum bisa dirasakan banyak pihak. Anggaran yang terbatas tentu alokasinya juga sedikit. Maka dari itu, nantinya ADD 20 persen akan kami adopsi untuk Kabupaten Magetan.
“Kami ingin kesejahteraan langsung ke setiap desa, yang berjumlah 235 desa di Kabupaten Magetan. Jika direalisasikan maka bisa efektif dan efisien,”ujar Ida. Makanya kami berdiskusi terkait Implementasi Alokasi Dana Desa (ADD)20 persen, Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) dengan persentase lebih besar untuk pembangunan desa, menjadi salah satu program Ida Yuhana Ulfa, bakal calon bupati (bacabup) yang berpasangan dengan Sujatno Ketua DPC PDI Perjuangan.
Ida Yuhana Ulfa berencana mengadopsi kebijakan ADD 20 persen, dari wilayah Kabupaten Madiun. Untuk itu Mbak Ida study Banding ke Desa Nglandung Kecamatan Geger ingin mengetahui persis penerapan dan manfaat ADD bagi masyarakat.mulai dari pengelolaan, hingga penganggarannya. “ADD 20 persen ketika memang diterapkan di desa, sangat efektif dan dirasakan banyak kalangan masyarakat, termasuk dari organisasi masyarakat
Selama ini penerapan ADD Kabupaten Magetan hanya mencapai 11 persen. Sehingga manfaatnya belum bisa dirasakan banyak pihak. Anggaran yang terbatas tentu alokasinya juga sedikit. Maka dari itu, nantinya ADD 20 persen akan kami adopsi untuk Kabupaten Magetan.
Sementara itu kepala desa Nglandung Ahmad Pamuji menyampaikan tata cara maupun realisasi ADD 20% dari Pemkab Madiun Sudah Berjalan 5 Tahun Semua Elemen Desa Sudah Merasakan dan Menikmati diantaranta, Kepala Desa, Perangkat Desa,BPD, RT/RW, Guru TK/Guru PAUD /Guru TPA, Kader Posyandu, PPKBD/Sub PPKB, Semua sudah menerima Bulanan . Maka Pihaknya menyambut baik niatan Mbak Ida menimba ilmu dan mengambil elajaran berharga.
“Kami sampaikan apa adanya. Meski berbeda wilayah tetapi tidak masalah, semoga bisa diterapkan di Kabupaten Magetan ke depannya,” ujar Pamuji. (*)