Lapsus  

Serba Serbi Umrah Era Digital (5)

Serba Serbi Umrah Era Digital (5)

Madinah seperti Kampung Sendiri

Masjid Rasul, Masjid Nabawi di Madinah Al mUnawarah dengan beberapa perluasan dan perubahan dengan aturan cukup ketat masuk Raudlah dengan aplikasi khusus untuk mendapatkan tasreh, tetap saja jamaah dari berbagai penjuru dunia berlomba-lomba datang ziarah ke Nabi Muhammad Shollallhu Alaihi Wassalam juga sholat dan berlama lama di masjid dengan dzikir dan membaca Al-Quran.

Magnit tersendiri memang ketika hadir di Kota Madinah Almunawarah. Mengapa? Karena merasa menjadi tamu Rasulullah pada saat datang dan memulai ziarah, dan kedua melaksanakan ritual sholat berjamaah lima (5) waktu atau sholat sunnah lain, dapat dilaksanakan dengan nyaman, seperti layaknya di kampung sendiri. Itulah yang membedakan bahwa di Madinah seperti di kampung sendiri.

Apalagi masakan hotel Dier Alaiman Al-haram didekat selalu menyajikan masakan khas Indonesia dengan berbagai variasi dan standar hotel bintang empat.

Di dalam masjid Nabawi, di ujung kuba tertentu yang sudah biasa, berkumpul para guru penghafal Al-Qur’an digunakan untuk para penghafal Al Qur’an, belajar dan menyetorkan hasil hafalan.

Suasana ritual ibadah selama di Masjid Nabawi, memang nyaman, tenang, enak, juga khusyu’ seperti ibadah di kampung sendiri, banyak jamaah berlama lama tinggal di Madinah, juga dengan berbagai daya upaya ziarah ke Rasul maupun mengikuti sholat berjamaah dengan tertib. Hal itu karena suasana kekeluargaan warga Madinah seperti masih mencontoh ketika Nabi Muhammad Shollallhu Alaihi Wassalam (SAW) berdakwah dan bermasyarakat di Madinah dengan banyak suku dan agama. Bahkan hingga melahirkan sebuah prasasti spektakuler bernama “Piagam Madinah”. (Djoko Tetuko/bersambung)