MAGETAN (WartaTransparansi.com) – Pengamat politik Dimyati memberikan analisa jika dalam Pilkada Kabupaten Magetan nantinya dimungkinkan hanya ada 2 (dua) poros saja. Dua parpol sudah membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati (Cabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Cawabup).
PDI Perjuangan (PDIP) dan PKB sudah start membuka penjaringan bakal calon. Selain itu, telah muncul koalisi Partai Golkar dan Nasdem yang sudah teken kontrak kemarin malam.
Dimyati Dahlan menjelaskan ada potensi dua poros utama pada Pilkada di Magetan. Poros ini menjadi krusial mengingat PDIP dan PKB telah membuka pendaftaran secara terbuka, menciptakan dua kubu yang mungkin menjadi kekuatan dominan dalam pertarungan politik nanti. “Bisa saja terjadi hanya akan ada 2 poros di pilkada Magetan, ” ujar Dimyati, Sabtu (4/5/2024).
Dijelaskan langkah strategis dari koalisi antara Golkar dan Nasdem langkah cerdas. Dengan jumlah kursi yang dimiliki PKB 8 kursi, namun belum memiliki koalisi yang jelas untuk mengusung calonnya, koalisi antara Golkar dan Nasdem menjadi alternatif yang menjanjikan stabilitas politik. “Karena mereka sudah memiliki figur sendiri, Golkar ada Muhyar dan Nasdem ada Suyatni,” jelasnya
Ada pertanyaan mendasar, siapa yang akan diusung oleh PKB. Menurut Dimyati, kemungkinan besar PKB akan mengusung Nanik Endang Rusminiarti sebagai bakal calon Bupati. Hal ini membuat koalisi antara Golkar dan Nasdem menjadi semakin penting, karena keduanya memiliki figur yang kuat untuk diusung.
“Koalisi ini merupakan bentuk ketidak percayaan ke Kedung Guwo. Apabila nanti koalisi ini (Golkar-Nasdem) menjadi satu dengan Nanik Sumantri dan PKB, koalisi ini hanya akan menjadi bawahan,” ujarnya. Apalagi kalau PKB memaksakan untuk mengusung Nanik, karena PKB sangat berpotensi dengan Nanik. Nanik kemungkinan juga ingin paket hemat.
Dalam kalkulasi politik, perolehan kursi DPRD Magetan menjadi faktor penting. PKB dengan 8 kursi, PDIP dan Gerindra dengan 6 kursi. Sedangkan Demokrat, Golkar, PKS dan PAN mendapat 5 kursi. Lainnya, Nasdem 4 kursi, dan PPP 1 kursi. Hal ini memberikan gambaran distribusi kekuatan yang menjadi dasar bagi pembentukan koalisi.
Meskipun secara matematis dapat terbentuk 3 hingga 4 poros koalisi berdasarkan perolehan kursi partai, namun jika dilihat dari figur yang kuat, potensi poros tersebut hanya berada pada kisaran 2 poros saja. Meski demikian, dinamika politik Magetan masih terus bergerak. Upaya lobi antar partai terus dilakukan, sementara belum ada sinyal dari Bupati petahana, Suprawoto, mengenai langkah politiknya.
Kemungkinan adanya Pejabat Hergunadi yang akan muncul juga dapat mempengaruhi dinamika koalisi yang ada. Dengan begitu, jagat politik Magetan terus menjadi arena yang menarik untuk disimak dalam waktu mendatang. (*)