“Dan beliaunya kadang pulang ke Peneleh pun hanya sesekali dan diterima (anaknya) dengan baik. Jadi tidak ada istilah penelantaran atau tidak diterima kembali keluarga. Saya rasa kalau di pemberitaan itu hanya satu sisi, sepihak, tidak ada konfirmasi ke (keluarga) Peneleh,” jelasnya.
Karena itu, ungkap Skundario, jika keluarga dan anak-anak Sodikin, sangat dirugikan atas pemberitaan yang beredar media. Pihak keluarga pun merasa disudutkan atas pemberitaan tersebut. “Kita (keluarga) di Peneleh merasa sangat dirugikan, karena keluarga istilahnya dicemarkan nama baiknya, termasuk dengan warga di sekitar Kampung di Peneleh,” tegasnya.
Ia mengaku, sebelumnya telah bertemu pihak keluarga dan anak-anak Sodikin. Dari hasil pertemuan itu, pihak keluarga bersedia jika Pemkot Surabaya mengambil tindakan untuk merawat Sodikin di Liponsos atau Griya Werdha.
“Sebenarnya keluarga tidak masalah kalau pemkot mengambil tindakan menaruh beliau (Sodikin) di Liponsos atau Griya Werdha. Kita juga sudah konfirmasi ke keluarga, kalau memang dibutuhkan kesediaan dari keluarga, keluarga siap menyatakan kesediaan itu,” sebutnya.
Sementara itu, Suhartono (60), paman dari anak-anak Sodikin, menyayangkan berita yang menyudutkan keluarganya di media massa maupun media sosial. Sebab, berita yang beredar tidak berimbang, tanpa ada konfirmasi kepada pihak keluarga.
“Berita yang ada sekarang itu tidak benar. Karena beritanya itu (sumber informasi) dari salah satu pihak saja, yang tidak ada hubungan dengan keluarga, hitungannya orang lain,” kata Suhartono.
Karena itu, Tono mengungkap fakta sebenarnya jika anak dan keluarga Sodikin, tidak pernah mengusir maupun menelantarkan orang tuanya. Justru, kata dia, selama ini Sodikin yang menelantarkan ketiga anak dan istrinya semasa hidup.
“Anak dan istrinya itu yang ditelantarkan, selama 20 tahun dia (Sodikin) tidak pernah hadir. Tidak pernah kasih nafkah, tidak pernah menyekolahkan anaknya kecil yang sekarang sudah berumur 25 tahun. Padahal anaknya (dulu) ditinggal sekitar umur 2 tahun, tanpa dinafkahi,” ujar Tono.
Untuk itu, mewakili pihak keluarga, Tono meminta media yang memberitakan terkait anak-anak Sodikin agar meluruskan informasi tersebut. Termasuk pula kepada sejumlah akun media sosial yang memberitakan dengan mengutip informasi dari media massa. (wet)