KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Proses revitalisasi Pasar Wates hampir rampung. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berencana akan membuat 3 shifting bagi pedagang pasar tersebut.
Rencana ini menyusul banyaknya pedagang yang ingin berjualan di pasar yang berada di pusat Kecamatan Wates tersebut. Direncanakan, di pagi diperuntukkan bagi pedagang sayur keliling atau yang lebih dikenal dengan pedagang ethek
Kemudian di siang harinya, digunakan bagi pedagang yang menempati los yang disediakan. Sedangkan untuk malam hari, Mas Dhito (sapan akrab Bupati Hanindhito ) menginisiasi adanya pusat kuliner.
“Pasar Wates kita siapkan 3 shifting bagi Pedagang ethek pagi boleh jualan, tapi tidak boleh di jalan, harus di dalam pasar,” jelas Mas Dhito, Rabu (20/12/2023).
Larangan tersebut berkaca dari pasar lain, marak pedagang dadakan yang nekat berjualan di trotoar atau luar area pasar. Sehingga mengganggu pengendara jalan dan mengurangi estetika pasar.
Rencana 3 shift tersebut harapannya dapat mengakomodir pedagang agar tetap bisa menggelar dagangannya pada dini hari. Sehingga diharapkan tak akan menghilangkan mata pencaharian yang digantungkan selama ini di Pasar Wates.
Jika konsep 3 shifting ini berhasil, lanjut Mas Dhito, pihaknya juga akan berencana merevitalisasi Pasar Ngadiluwih yang target perancangan Detail Engineering Design (DED) selesai di tahun 2023 ini.
Selanjutnya, melihat urgensinya beberapa pasar milik Pemerintah Kabupaten Kediri juga akan dirombak wajah maupun pengelolaannya. Seperti Pasar Kandangan, Semen, hingga Pasar Gringging.
“Kalau konsep (3 Shifting) ini berhasil, dan DED Pasar Ngadiluwih selesai, saya tidak sungkan untuk merevitalisasi Pasar Kandangan,” urai orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu.
Dari pantauan di lapangan, Pasar Wates saat ini sudah terlihat lebih estetik dengan berbagai ornamen khas Kabupaten Kediri. Mulai dari Panji, motif Gringsing, hingga Kelono Sewandono.
Sedangkan segi bangungan sudah nampak rampung. Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, pihaknya akan segera melakukan proses finishing dalam waktu dekat.
Rencananya, pasar ini bisa digunakan sebelum puasa atau lebaran di tahun 2024 mendatang. Pun demikian, dalam satu bulan kedepan pihak pelaksana akan melakukan perawatan dan perbaikan.
“Targetnya Maret 2024 para pedagang sudah bisa berjualan. Kami juga akan segera mengundi tempat pedagang,” katanya.
Terkait Shifting, Tutik mengaku segera menindaklanjuti rencana bupati muda yang gemar bervespa tersebut. Pihaknya akan menata sekaligus mensosialisasikan rencana tersebut kepada pedagang.
“Kami akan menelaah, dan mengevaluasi. Kami upayakan bagi PKL yang ada di jalan-jalan bisa masuk ke dalam pasar untuk malam harinya,” pungkasnya. (*)