MAGETAN (Wartatransparansi.com) – Puluhan masyarakat Desa Truneng, Kecamatan Sukomoro yang menamakan Forum Masyarakat Truneng melakukan unjuk rasa ke kantor desa Truneng. Tujuan mereka meminta keadilan atas hasil tes pengisian perangkat desa beberapa hari lalu sudah dilaksanakan di duga ada kejanggalan.
Dari hasil tes yang menggunakan pihak ketiga ada beberapa kejanggalan yang berujung beberapa peserta tidak terima. Hasil nilai tes keseluruhan ada 3 mata uji dengan jumlah 50 soal tetapi ketika nilai keluar, hasil pembagian nilai diduga tidak sesuai.
“Kejanggalan nilai sangat mencolok 95,99 berarti dari 150 soal cuma salah 6, ada dugaaan intimidasi, akhirnya mereka mengadu ke kita. Kami minta seleksi ulang dengan transparansi yang baik,” ujar koordinator Forum masyarakat Truneng Angga Gunarto
Kepala desa Truneng Sukirman, menyampaika jika pihaknya sudah menerima seluruh aduan dari masyarakat tersebut namun semua akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Pemerintahan desa menerima aduan masyarakat secara transparan, jika tuntutannya diulang dan sesuai aturan ya silakan. Apapun hasilnya pemerintah desa siap melaksanakan,” kata Sukirman. Pemerintah desa telah mempertemukan seluruh peserta dengan panitia pelaksana sebelum aksi demo, pada Kamis minggu lalu. “Sebelumnya ditanggal 6/12/2023 para peserta mengirimkan surat kepada panitia. Selanjutnya tanggal 7/12/2023 diakukan mediasi antara panitia dengan peserta. Hasilnya ada kesepakatan untuk menerima hasil tes tersebut.
peserta yang tidak lulus menduga ada kecurangan dalam penilaian seleksi sehingga melayangkan protes terhadap pihak desa dan pihak penyelenggara. Selanjutnya, peserta yang tidak lulus melakukan aksi demo dan audiensi dengan Pemdes Truneng. Namun dalam audensi tersebut, masih belum menemukan jawaban dari tuntutan mereka . Sehingga para demonstran tersebut melanjutkan aksi ke Kantor Kecamatan Sukomoro untuk bertemu dengan Camat Sukomoro.
Sebelumnya telah dilakukan tes pengisian dengan model CAT. Didapat hasil pemenang, Fitria Ayu Fatimah calon Kasi Pemerintahan merupakan putri Kepala Desa Truneng dan Dini Fikri Hayati anak salah satu perangkat desa Truneng untuk Kaur Perencanaan. (*)