SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Partai Golkar harus menang di Pilpres yang mengusung pasangan Capres Prabowo Soebianto – Cawapres Gibran Rakabuming Raka. Namun Golkar juga wajib menang di Pemilihan anggota Legislatif.
“Jadi, Golkar wajib menang dua duanya,” kata Maman Abdurrahman, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, kepada wartawan usai membuka Workshop Bapilu Provinsi Jawa Timur di Kantor Golkar Jalan A. Yani Surabaya, Sabtu (25/11/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPD Golkar Jawa Timur Muhammad Sarmuji, Ketua Bapilu DPD Golkar Jawa Timur Kodrat Sunyoto dan beberapa wakil ketua Golkar Jawa Timur.
Untuk bisa menang semua caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan Caleg DPRD Kabupaten/Kota harus kerja ektra keras. Kita tidak ada istilah menang tipis, apalagi kalah tipis. Kalau menang ya menang, kalau kalah ya kalah walaupun selisihnya sedikit ya sebutannya tetap kalah. Apalagi kalah terhormat. Tidak ada.
Anggota DPR RI dari Pemilihan Kalimantan Barat itu berada di Surabaya untuk membakar semangat anggota Bapilu Provinsi dan Bapilu Kabupaten/kota. Sekaligus membeber strategi agar Golkar bisa menang.
“Kita punya infrastruktur Golkar mulai dari tingkatan Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai Desa. Kita punya Caleg DPR RI, Caleg Provinsi dan Caleg Kab/Kota. Tentu ini adalah kekuatan infranstruktur Partai Golkar yang akan kita maksimalkan,” ujarnya
Menurutnya, dalam setiap proses kampanye, baik itu dalam konteks kampanye legislatif maupun pilpres, seluruh kader Golkar wajib mengkampanyekan pemenangan pasangan Prabowo-Gibran di Jatim. Nanti itu akan berjalan berseiring antara proses pencalegan dan pilpres. “Itu nanti yang akan kita dorong kepada mereka,” tandasnya.
Sekitar 3 bulan lalu, lanjutnya, dari semua lembaga survei basis partai Golkar yang mendukung Prabowo-Gibran 35-40 persen. Kini, hasil survei seluruh lembaga survei menunjukkan ada kenaikan 50-55 persen. Ini menunjukkan bahwa konsolidasi partai Golkar yang dilakukan di Jatim, itu sudah memberikan efek positif terhadap peningkatan elektoral Prabowo dan Gibran.