Wali Kota Eri Terima Penghargaan sebagai Akselerator Entas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Wali Kota Eri Terima Penghargaan sebagai Akselerator Entas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima piagam apresiasi sebagai Akselerator Entaskan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem dari salah satu media nasional di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Secara umum, mayoritas masyarakat yang menerima intervensi Pemkot Surabaya dalam penyelesaian stunting merupakan masyarakat dengan keadaan ekonomi menengah ke bawah. Orang tua yang tidak memiliki penghasilan akan kesulitan memberikan kebutuhan bagi anak-anaknya.

“Kenapa terjadi stunting? karena orang tuanya tidak memiliki penghasilan akhirnya tidak bisa memberikan vitamin dan lain sebagainya. Untuk pengentasan stunting, dimulai sejak remaja putri diberikan tablet tambah darah (TTD), lalu calon pengantin diberikan edukasi, hingga orang tua kita berikan pekerjaan agar bisa menghidupi keluarganya,” terangnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin menyampaikan, berbagai upaya penyelesaian stunting telah dilakukan pemerintah. Mulai dari penajaman, perbaikan, cakupan, dan kualitas intervensi spesifik dan sensitif, serta perbaikan sistem pendataan dan juga pelaporan. Pemerintahan juga memastikan keterlibatan aktif berbagai lembaga non pemerintah, seperti dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi profesi, mitra pembangunan, dan LSM.

“Kita bersyukur karena hasilnya sudah mulai terlihat. Prevalensi stunting bisa diturunkan sebesar 9,2 persen dalam kurun waktu 4 tahun, setara dengan 6,2 juta anak yang dientaskan dari stunting. Saya yakin prevalensi stunting akan terus turun secara signifikan. Mari terus lanjutkan sinergi untuk menurunkan prevalensi stunting, menciptakan Generasi Emas 2045, dan mewujudkan indonesia bebas stunting,” kata Wapres Ma’ruf Amin.

Demikian pula dengan yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya. Ia mengatakan bahwa sektor kesehatan sangat penting untuk menyiapkan SDM menuju Generasi Emas 2045. Salah satunya adalah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya stunting. Karenanya, persoalan kesehatan terkait stunting harus diselesaikan dengan melibatkan semua kelompok masyarakat.

“Yang betul adalah mencegah stunting, ketika berat badan anak tidak kunjung naik saat ditimbang di Posyandu maka segera ke Puskesmas atau segera diberikan protein hewani. Karena protein hewani sangat baik untuk perkembangan otak,” pungkasnya.

Sebagai diketahui, selain pemberian penghargaan kepada stakeholder yang berhasil menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem. Dalam acara tersebut Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga melakukan Pencanangan “Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem”. (*)