SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Tidak seperti NasDem dan PKB yang sudah resmi mendeklarasikan duet Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi Cawapres pasangan Anies Baswedan. Satu partai pengusung suara koalisi perubahan yakni PKS belum berani mengikuti jejak dua partai koalisinya. Karena PKS masih akan membawa ke rapat Majelis Syuro sesuai dengan AD/ART.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mengatakan nama Muhaimin Iskandar yang diusulkan sebagai bacawapres akan dibawa ke Musyawarah Majelis Syuro untuk diputuskan. Saat ini PKS mengakui tegak lurus dengan keputusan Majelis Syuro yang menetapkan Anies Baswedan sebagai calon presiden. “Musyawarah Majelis Syura (MMS) ke-VIII telah menetapkan Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bacapres yang diusung oleh PKS. Adapun rekomendasi nama Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Bakal Calon Wakil Presiden akan diusulkan untuk dibahas pada Musyawarah Majelis Syura (MMS) PKS,” ucap Syaikhu di DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9).
Syaikhu menegaskan, sesuai amanat Musyawarah Majelis Syura, PKS sampai saat ini tetap mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden. Kendati demikian, PKS menyambut baik bergabungnya PKB dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
“PKS menyambut baik dan mengucapkan ahlan wa sahlan wa marhaban atas bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden RI pada Pilpres tahun 2024,” ucapnya.
“InsyaAllah akan semakin mengokohkan semangat dan optimisme meraih kemenangan pada Pilpres tahun 2024 untuk mewujudkan Indonesia adil, sejahtera, dan bermartabat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menegaskan jika Demokrat sebagai partai koalisi perubahan telah mengundurkan diri dan menyatakan bubar. Hal itu sebagai bentuk proses dan kekecewaan atas keputusan NasDem dan Anies yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
“Pembubaran ini karena ada keputusan sepihak Ketum NasDem, Surya Paloh,” sambungnya. (*)
.