Kamis, 5 Oktober 2023
26 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaPasca Pendemi Covid, Angka Kemiskinan Di Jatim Menurun

    Pasca Pendemi Covid, Angka Kemiskinan Di Jatim Menurun

    SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Angka kemiskinan periode Maret 2021 hingga Maret 2023, berkurang 383.920 orang, bahkan dibanding 34 provinsi lainnya, penurunannya paling tinggi.

    “Alhamdulillah, disaat pandemi covid 19  berkat kerja keras kita semua  Provinsi Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan terbanyak di Indonesia” tutur Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Senin  (24/7/2023).

    Berdasarkan Data BPS yang diumumkan 17 Juli 2023, Periode September 2022-Maret 2023, persentase penduduk miskin Jawa Timur turun 0,14 persen poin dari 10,49 % pada September 2022 menjadi 10,35 % pada Maret 2023.

    Turunnya angka kemiskinan di Jatim dipicu pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2023 tumbuh sebesar 4,95 persen (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022, dan tumbuh sebesar 1,02 persen (q-to-q) dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2022.

    Baca juga :  Gubernur Terima Kafilah MTQ XXX Tingkat Provinsi Jatim

    Sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 4,33 persen, turun 0,48 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022 (4,81 persen), dan turun 1,16 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022 (5,49 persen).

    Faktor lainya adalah pencairan bantuan produktif bagi keluarga miskin ekstrem di 5 Kabupaten kantong kemiskinan masing-masing keluarga mendapatkan bantuan senilai Rp.1.500.000 yang digunakan sebagai modal usaha produktif.

    Ditambah bantuan usaha untuk pelaku usaha ultra mikro yang diserahkan  Gubernur Khofifah selama tahun 2022 dan 2023 kepada kepada 6.478 orang pelaku usaha mikro dengan  nilai antara  Rp 600.000,-  hingga Rp. 2.200.000,- yang pembiayaannya dari Baznas Provinsi  Jatim dan CSR pelaku usaha.

    Seiring dengan Penyaluran BLT Dana Desa 2023 per Maret 2023 telah disalurkan kepada 163.669 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dimana Dana Desa untuk BLT minimal 10 persen dan maksimal 25 persen untuk Keluarga kategori  Desil 1 data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)

    Baca juga :  LaNyalla: Mana yang Lebih Utuh Menjamin Kedaulatan Rakyat, Sistem Pancasila atau Barat?

    Selain itu juga Penyaluran PKH triwulan 1 tahun 2023 mencapai 99,12 persen atau sebesar 1.554.312 keluarga penerima manfaat dari total target 1.566.750 keluarga penerima manfaat. Sumber: Laporan Progress Bansos Per 2 April Kemenko PMK, serta penyaluran Sembako triwulan 1 tahun 2023 mencapai 84,71 persen atau sebesar 2.192.181 KPM dari total target 2.587.740 keluarga penerima manfaat.

    Penurunan kemiskinan berseiring dengan keberhasilan Jawa Timur dalam meningkatkan status kemandirian desa dari tahun 2021 sebesar 697 Desa Mandiri menjadi 1.490 Desa Mandiri di tahun 2022, atau meningkat 113,77 persen. (*)

    Reporter : Samuel Ruung

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan