SURABAYA (Warta Transparansi.com) –Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti di undang tim Podcast Judes, sebagai nara sumber yang kedua. Reni mengulik pengalamannya semenjak mahasiswa hingga menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Surabaya , Senin (19-06-2023).
Rekam jejak Reni Astuti sebelum menjadi politisi, ia menjalani kehidupan sebagai ibu dan mengelola PAUD. Memang tidak terfikirkan dirinya menjadi legislator. Ia mengaku bercita cita sebagai dosen karena sebagian besar latar belakang keluarganya sebagai pengajar.
“Ayah saya tentara, kemudian Ibu dan beberapa saudara saya berkecimpung sebagai dosen, sehingga saya diarahkan menjadi dosen,” ujarnya yang dilansir dikanal YouTube dalam podcast Judes.
Reni menambahkan dalam karir politiknya dimulai sejak 2009, dan terhitung telah terpilih menjadi wakil rakyat selama 3 periode. Hingga sekarang sudah 14 tahun menjadi wakil rakyat.
“Saya ingat betul pada tanggal 24 agustus 2009, saya dilantik pertama kalinya sebagai anggota DPRD Surabaya,” katanya.
Politisi perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini adalah alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) jurusan Statistika angkatan 1991, dan lulus pada tahun 1996.
Mantan atlet bola voli ini mengaku, dirinya merupakan aktivis mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi semasa kuliah. Dan masa tersebut adalah momen yang tepat untuk mengasah jiwa kepemimpinan.
“Aktivitas yang kita punya di masa muda merupakan wadah untuk menggembleng jiwa kepemimpinan. Apabila ingin sukses di masa depan, maka maksimalkan dalam kegiatan sosial serta aktif dalam berorganisasi saat masa muda, pasti akan ada dampaknya untuk masa depan,” ungkapnya.
Selama menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat, ia kerap melakukan blusukan, meski dimalam hari. Dan sering menyoroti kebijakan pembangunan sekolah di Kota Surabaya,
“Pada tahun 2018, saya pernah menggaungkan program zero putus sekolah, sehingga visi Kota Surabaya dapat terwujud untuk menjadi kota kelas dunia,” ujarnya.
“Dulu waktu 2010 ada seorang warga di Sawunggaling yang menyampaikan kepada saya bahwa atap sekolahnya terbuat dari kain kafan,” ucapnya
Legislator 3 periode ini menyebutkan bahwa pendidikan di Surabaya mengalami perkembangan yang signifikan, selama ia menjadi wakil rakyat banyak sekolah yang menjadi perhatiannya.
“Sejak 2009, saya mengamati bahwa pendidikan di Kota Surabaya semakin bagus, dibuktikan dengan indikator pendidikan dengan menggunakan indeks pembangunan manusia Kota Surabaya yang kini berada di ranking 1 se Jawa Timur,” ujarnya.
Reni menyatakan, akan melanjutkan berjuang dan maju sebagai Calon Anggota DPR RI dari PKS pada pemilu 2024 di dapul 1 Surabaya dan Sidoarjo. Dinamika politik di PKS terus berlanjut mengiringi prestasi seorang kader.
“Alasan saya maju sebagai caleg DPR RI karena ingin adanya dinamisasi, serta saya mengharapkan terjadinya kaderisasi yang baik sehingga ada yang pemimpin baru di DPRD Kota Surabaya,” ujarnya
Reni berterima kasih kepada Allah SWT dan seluruh lapisan masyarakat, sehingga dirinya tiga periode menjadi anggota dewan. Bahkan bisa menduduki wakil ketua DPRD Kota Surabaya.
“saya sangat berterima kasih kepada Allah SWT dan seluruh masyarakat yang telah mendukung saya dengan mengucap syukur Alhamdulillah dan tentunya amanah,” tandasnya.(*)