Gubernur Khofifah Panen Perdana Padi Varietas BK 01 dan 02 di Situbondo

Gubernur Khofifah Panen Perdana Padi Varietas BK 01 dan 02 di Situbondo

Disampaikan Gubernur Khofifah, Jawa Timur bersyukur pada 3 tahun terakhir dalam kurun tahun 2020, 2021 dan 2022 produksi padi dan beras Jawa Timur tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia. Untuk itu saat ini pihaknya tengah berupaya untuk terus meningkatkan produktivitas padi Jatim.

Selain dengan mengembangkan varietas unggul, Gubernur Khofifah juga menyebutkan upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan produksi petani dengan menggunakan teknik mekanisasi.
Dimana padi tidak dipanen secara manual. Melainkan ketika dipanen menggunakan _combine harvester_ bisa mengurangi potensi _loss_ 9 sampai 11%. Kemudian pasca panennya ada _processing_ yang menggunakan Alat Mesin Pertanian (alsintan) modern baik Dryer maupun.Rice Milling Unit.

“Kebutuhan-kebutuhan alsintan yang secara kebijakan sesungguhnya sangat dimungkinkan bisa diputuskan untuk memberikan penguatan kepada petani dan Gapoktan dengan pinjaman dengan grace period,” ungkapnya.

Selanjutnya, proses pengeringan padi bisa dilakukan dengan baik menggunakan vertikal dryer maupun bed dryer kemudian di processing melalui Rice Milling Unit (RMU) sehingga yang sebelumnya medium menjadi premium. Perubahan medium ke premium, kata Gubernur Khofifah, karena kandungan airnya bisa berkurang sehingga proses pengolahan berikutnya berasnya bisa utuh kemudian warnanya putih dan seterusnya. Pada akhirnya nilai tambahnya bisa meningkat.

“Jadi beberapa hal yang bisa memberikan nilai tambah petani sesungguhnya secara teknologi sudah dimungkinkan,” tuturnya.

Skemanya, pada periode tertentu petani tidak perlu mencicil terlebih dulu. Melalui grace period
dirinya menyampaikan paling tidak 2 tahun ketika petani sudah memiliki alsintan, RMU, vertical dryer dan combine vester, maka selama 2 tahun mereka sudah memiliki sumber income. Kemudian di tahun selanjutnya, mereka mulai mencicil.

“Itu sudah menambah nilai keuntungan bagi petani. Kalau itu dapat 2 tahun tanpa cicilan memakai sistem grace period rasanya ini kebijakan yang akan bisa dirasakan petani dan Gapoktan secara langsung. Mudah-mudahan ini bisa segera terpenuhi,” urainya.

Di sisi lain, Bupati Situbondo Karna Suswandi menambahkan, setelah melalui dua tahap ujicoba di kurun Mei hingga Agustus 2022, bibit BK Situbondo 01 kemudian melewati uji coba ketiga dengan ditanam di rumah kaca yang diberi hama dan penyakit.

Lebih lanjut, setelah dilakukan uji coba di lahan seluas 16 ha, jumlah produksi padi varietas BK-900 dan BK-700 meningkat dua kali lipat dari jenis padi yang biasanya ditanam oleh petani.

“Padi varietas BK-900 dan BK-700 memiliki banyak keunggulan, mulai batang yang kuat, daun bendera dan per malai padi lebih banyak dibandingkan padi biasanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Harapan Maju Jaya M. Rois mengatakan bahwa kehadiran benih padi BK Situbondo 01 dan 02 Agritan sangat memberikan dampak positif bagi para petani. Sebab, kedua varietas unggul ini sangat kuat dalam kondisi lahan yang banyak air. “Karena memang kondisi lahan disini banyak air jadi bibit-bibit sebelumnya kurang cocok. Baru BK Situbondo 01 dan 02 ini sangat menguntungkan petani,” ungkap Rois.

Selain tahan pada lahan yang banyak air, Rois menjelaskan bibit varietas unggul ini juga tahan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) atau biasa disebut dengan penyakit kresek. Penyakit tanaman padi tersebut disebabkan oleh bakteri _Xanthomonas oryzae_.

“Bibit varietas ini juga tahan dari _Xanthomomas_ (sebutan dari petani). Bahkan hasilnya pun tumbuh hampir 2kali lipat. Biasanya kami bisa dapat 8 karung untuk bibit sebelumnya, tapi saat ini kami bisa panen hingga 15 karung dan beratnya pun mencapai 80 kg per karungnya,” jelasnya.

Secara khusus, dirinya menyebut bahwa saat ini total luasan lahan yang telah ditanami bibit BK Situbondo 01 dan 02 ini seluas 20 hektar. Namun, untuk luasan lahan siap panen baru mencapai 10 hektar. Lebih lanjut, Rois menambahkan bahwa dengan ketahanan terhadap kondisi lahan yang banyak air serta tahan hama, nilai tawar bibit BK Situbondo 01 dan 02 ini cukup tinggi.

“Sebelum ada bibit ini, biasanya 3 petak sawah ini laku diharga Rp 8 juta. Namun setelah ada bibit BK Situbondo 01 dan 02, bisa laku hingga harga Rp 14 juta per 3 petak. Bahkan sebelum panen, sudah banyak pembeli yang datang untuk membelinya,” jelas Rois.

Mewakili rekan-rekan petani di Mimbaan, Kec. Panji Situbondo, Rois mengucapkan terima kasihnya atas inisiasi serta pendampingan proses tanam bibit BK Situbondo 01 dan 02 Agritan ini yang dilakukan Bupati Situbondo Karna Suswandi.

“Dari awal saya optimis kalau bibit ini akan menjadi jawaban dari keresahan para petani terkait kondisi lahan dan serangan hama. Saya sangat berterima kasih atas perhatian Ibu Gubernur Jatim, Bapak Bupati dan para pendamping lapangan yang membantu proses pengembangan bibit unggul ini. Saya optimis ini akan membawa kesejahteraan bagi petani di Situbondo,” tutupnya.