PALU (Wartatransparansi.con) – ‘Bantuan Kemanusiaan Untuk Negeri’, kalimat pendek atau ungkapan khas yang menarik dan mudah diingat dan dapat kita lihat tertulis di Spanduk bentuk kepedulian Polresta Palu.
Bukan hanya slogan, tapi tindakan nyata yang telah dilakukan Kapolresta Palu dan jajaranya dalam memberikan kepeduliannya terhadap masyarakat Kota Palu, yang notabenenya atau sebagai perhatian dan catatan tambahan bahwa kita harus cucur pentingnya sikap saling membantu demi kemanusiaan.
Bayangkan saja, dari data Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa), 2020-2022, seperti yang dirilis sulteng.bps.go.id menyebutkan untuk Kota Palu jumlah penduduk miskin di tahun 2021 sebanyak 28,6 ribu jiwa atau 7,17 persen dan di tahun 2022 menjadi 26,75 ribu jiwa atau 6,63 persen, ini berarti terjadi penurunan penduduk miskin.
Pertanyaannya untuk tahun 2023 bagaimana? Tentunya, sebagai manusia yang memiliki naluri kemanusiaan yang berakal akan berfikir cepat bahwa dibutuhkan solusi jitu untuk penanganan kemiskinan itu atau paling tidak masyarakat miskin dapat terbantu diringkankan bebannya dengan satu pola atau kegiatan kemanusiaan yang benar dirasakan dampaknya dan mengenai sasaran, yaitu masyarakat miskin atau warga kurang mampu.
Coba kita lihat dampak kemiskinan seperti dikutip situs katadata.co.id menjelaskan, kemiskinan bisa menimbulkan hal seperti berikut: Meningkatnya angka pengangguran. Banyaknya kasus putus sekolah. Muncul berbagai masalah kesehatan di masyarakat.Menurunnya kualitas generasi penerus. Muncul tindakan kriminalitas.
Dari penjelasaan data diatas maka sudah sangat jelas bahwa penanganan kemiskinan haruslah melibatkan semua stakeholder atau semua pihak baik itu individu, komunitas atau kelompok instasni, masyarakat yang memiliki kepeduliaan dan kepekaan akan dampak buruk dari kemiskinan itu.
