Kamis, 28 Maret 2024
27 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaSetiap SD-SMP di Surabaya Wajib Terima 5 Persen Siswa Kurang Mampu dan...

    Setiap SD-SMP di Surabaya Wajib Terima 5 Persen Siswa Kurang Mampu dan Tidak Lakukan Penarikan Uang

    SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar pertemuan bersama guru SD-SMP negeri dan swasta, di ruang kerja Kantor Balai Kota, Senin (6/2/2023). Dalam kesempatan itu, ia memberikan pengarahan melalui zoom kepada para guru, untuk mengayomi adil kepada muridnya.

    Di pertemuan itu, Eri menyampaikan 5 poin penting yang perlu diperhatikan. Yang pertama, agar para guru tidak melakukan penarikan uang kepada siswa yang kurang mampu. Baik itu penarikan uang untuk seragam, buku, dan sebagainya.

    Kedua, Eri tidak ingin ada lagi guru yang tidak melarang adil kepada murid-muridnya. “Kalau dalam suatu mata pelajaran mereka (siswa) dapat buku A, ya harus semuanya buku A,” tegasnya.

    Ketiga, Eri meminta sekolah lebih kabur, ketika akan memberikan bantuan kepada siswa yang tidak mampu. Seleksi siswa tidak mampu harus berdasarkan data warga miskin yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

    Baca juga :  Bantuan Pengusaha untuk Korban Bawean Terus Berdatangan

    “Kalau ada orang yang mengatakan tidak mampu mengeluarkan data pemkot, maka tolong sampaikan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk dicek bersama Dinas Sosial (Dinsos). Agar tahu, orang yang meminta bantuan itu, kategori mampu atau tidak mampu,” tuturnya.

    Eri mewanti-wanti kepada para guru, jangan sampai terjadi salah sasaran ketika membantu siswa. Karena data warga miskin dan pra miskin itu semua ada di Dinsos.

    Keempat, apabila ada sekolah swasta yang tidak berkenan menerima siswa yang tidak mampu, maka bisa menyerahkannya ke pemkot, kemudian ditampung di sekolah negeri. Yang kelima, sambung Eri, setiap sekolah wajib menerima 5 persen siswa tidak mampu sesuai dengan peraturan Undang-undang.

    “Dikembalikan lagi, saya berharap Dispendik melakukan pengecekan lagi. Apakah sudah menerima kewajiban 5 persen tadi, kalau sudah dijalankan, kemudian dicarikan solusi untuk memberikan bantuan kepada siswa yang tidak mampu,” tandasnya.

    Baca juga :  PMI Jatim Buka Bersama 10 Panti Asuhan di Surabaya

    Eri menekankan, kalau sudah dikatakan gratis untuk keluarga miskin, maka harus sesuai. Agar siswa tidak mampu mendapatkan hak-haknya seperti halnya siswa yang mampu.

    “Jadi Pak Yusuf, saya minta tolong datanya dipastikan, nanti disampaikan ke guru-guru. Ajarkan juga, siswa untuk peduli dengan sesama,” katanya.

    Eri berharap para guru bisa melarang rasa welas asih (empati) kepada murid-muridnya. Tujuannya adalah, untuk meningkatkan rasa kepedulian dan gotong royong terhadap sesama, untuk membantu siswa yang miskin.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, imbauan wali kota akan disampaikan kepada seluruh guru SD-SMP negeri maupun swasta. Yusuf memastikan, tidak ada lagi perbedaan laku antara siswa miskin dan non miskin.

    Baca juga :  Khofifah Sayangkan Banyaknya Hoax Gempa Tuban

    “Kalau sekolah negeri kan otomatis sudah menggunakan anggaran pribadi. Nah, khusus yang swasta, kita hitung lagi berapa warga miskinnya per sekolah,” kata Yusuf.

    Mengenai pelajaran terhadap siswa, Yusuf memastikan, sekolah negeri dan swasta tidak akan ada lagi penarikan apapun. Sesuai dengan amanat wali kota, para siswa harus dilakukan secara setara baik itu di negeri maupun swasta.

    “Akan kami sampaikan ke sekolah negeri dan swasta, jangan sampai ada tarik-tarikan (uang utan), dan perlakukan siswa secara adil sesuai haknya,” Yusuf memastikan.

    Ia menambahkan, dalam waktu dekat segera melakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan siswa yang layak dibantu. “Mengantisipasi kalau ada yang mengaku-aku miskin. Jangan sampai, ternyata punya mobil, tapi ngaku miskin. Makannya nanti kami bantu bersama Dinsos, kecamatan, dan kelurahan,” katanya. (*)

    Reporter : wetly

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan