Oleh Djoko Tetuko
Demo mahasiswa di berbagai tempat memprotes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sesunggunya mewakili masyarakat yang masih lemah tidak berdaya setelah setelah berusaha lepas dari masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM penugasan, subsidi, hingga non subsidi. Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku satu jam sejak diumumkannya pada Sabtu (3/9/2022) yakni berlaku sejak pukul 14.30 WIB.
Adapun ketiga BBM tersebut antara lain yakni Pertalite, Solar subsidi, hingga Pertamax.
Harga perubahan baru Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Kenaikan harga BBM sudah dapat dipastikan akan mengubah tarif angkutan umum dan tarif transportasi, juga harga barang kebutuhan pokok. Bahkan mengubah berbagai pola kehidupan di masyarahat termasuk dunia usaha.
Kenaikan harga BBM pada masa Presiden Soeharto dari Rp 52
Pada tahun 1980, harga BBM naik menjadi Rp 150, pada tahun 1991 harga BBM Rp550, pada tahun 1993 harga BBM naik mencapai Rp 700, kemudian pada tahun 1998 harga BBM naik sampai Rp 1.200.
Pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie, harga BBM turun yang semula Rp 1.200 menjadi Rp 1.000 untuk harga per liternya pada tahun 1998.
Era kepemimpinan. Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, harga BBM mengalami lonjakan sebanyak empat kali, yakni pada tahun 1998 mulai 1.000, pada tahun 1999 turun menjadi Rp 600, pada tahun 2000 harga kembali naik menjadi Rp 1.150 dan pada tahun 2001 harga BBM menjadi Rp 1.450.
Pada era Presiden Megawati, harga BBM naik mulai Rp 1.550 pada tahun 2002 dan naik menjadi Rp 1.810 pada tahun 2003.
Era kepemimpinan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikan dan menurunkan harga BBM sebanyak 3 kali.
Tahun 2003 yang awalnya harga BBM sekitar Rp 1.810, naik pada tahun 2005 menjadi Rp 2.400 sampai Rp 4.500, hingga di tahun 2008 kenaikan harga BBM mencapai angka Rp 6.000.
Kemudian pada tahun 2008 terjadi penurunan harga BBM pada bulan November sampai Desember menjadi harga Rp 5000 sampai Rp 5.500. Sampai di tahun 2009, harga BBM kembali turun di angka Rp 4.500. Namun kenaikan harga BBM terjadi lagi pada tahun 2013, di mana pada waktu itu menyentuh angka Rp 6.500.
Era Presiden Joko Widodo terjadi kenaikan harga premium dan solar pada 2014. Masing-masing menjadi Rp 8.500 untuk premium dan solar menjadi Rp 7.500.
Kemudian pada Januari 2015 harga premium turun menjadi Rp 7.600, sedangkan solar turun menjadi Rp 7.250. Di bulan yang sama, kembali terjadi penurunan harga BBM, Rp 6.600 untuk premium, dan solar menjadi Rp 6.400.
Namun, kenaikan harga BBM kembali diumumkan pada bulan Maret, menjadi sekitar Rp 7.300 untuk premium dan Rp 6.900 untuk solar. Pada tahun 2016, terjadi penurunan harga BBM kembali, di mana harga premium menjadi Rp 6.500 dan untuk solar menjadi Rp 5.150.
Pada 20 Januari 2018, Jokowi menaikkan harga Pertalite menjadi Rp 7.600 per liter. Lalu, pada 24 Maret 2018 harga Pertalite kembali naik menjadi Rp 7.800 per liter.
Sampailah pada September 2022 terjadi kenaikan BBM yang cukup signifikan. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Instagram Suryo Prabowo menulis 10 negara yang menjual BBM paling murah di dunia:
1. Venezuela Rp.330,5 per liter.
2. Libya Rp.451 per liter
3. Iran Rp.795 per liter
4. Algeria Rp.4.873 per liter
5. Kuwait Rp.5.071 per liter
6. Agola Rp.5.553 per liter
7. Turkmenistan Rp.6.373 per liter
8. Kasakhstan Rp.6.559 per liter
9. Nigeria Rp.6.699 per liter
10. Malaysia Rp.6.796 per liter.
Kenaikan harga BBM pada saat menjelang tuan rumah KTT G-20 dengan harapan seluruh dunia gotong royong untuk saling bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Diketahui, Indonesia pertama kali menjadi Presidensi G20 secara resmi sejak 1 Desember 2021 hingga akhir tahun 2022 pada saat serah terima Presidensi di KTT G20 di Bali.