Kamis, 5 Desember 2024
25.6 C
Surabaya
More
    LifeStyleSutradara: "12 Cerita Glen Anggara" Bukan Sekadar Film Cinta Remaja

    Sutradara: “12 Cerita Glen Anggara” Bukan Sekadar Film Cinta Remaja

    Jakarta (WartaTransparansi.com) – Sutradara Fajar Bustomi mengatakan bahwa “12 Cerita Glen Anggara” bukan sekadar film yang bercerita tentang cinta remaja melainkan juga film yang penuh makna dan penuh sensasi rasa yang ingin ditawarkan kepada penonton bioskop.

    “Lagi-lagi film saya bertemakan remaja, tapi kali ini bukan hanya cinta-cintaan saja tapi penuh makna. Kalau sebelumnya banyak ‘hahahihi’ (komedi) saja, tapi yang berikutnya ini lebih dalam. Mungkin kita akan tertawa bareng, mungkin akan merenung bareng, dan yang lebih sensitif akan menangis bareng,” kata Fajar saat gala premiere film tersebut di Grand Indonesia, Jumat (12/8) malam.

    Menurutnya, cerita dalam “12 Cerita Glen Anggara” merangkum segala spektrum emosi. Ia berharap penonton dapat ikut merasakan kebahagiaan, kesedihan, hingga keharuan ketika menonton bersama keluarga, teman, atau kekasih.

    “Ini yang ingin saya tawarkan ke penonton film Indonesia. Kadang kita punya uang (untuk) mencari waktu liburan ke bioskop, apa yang ingin kita dapatkan? Itu maksudnya. Tertawa bersama teman-teman, keluarga, pacar, haru bersama, nangis bersama, dan merenungi apa yang ada di layar,” katanya.

    Ditulis oleh Alim Sudio, “12 Cerita Glen Anggara” didasarkan pada novel berjudul sama karya Luluk HF yang menjadi sempalan (spin off) film “Mariposa” (2020). Film ini merupakan karya kedua produksi bersama antara Falcon Pictures dan Kharisma Starvision Plus setelah “Mariposa”.

    Film ini bercerita tentang Glen Anggara (diperankan oleh Junior Roberts) yang berusaha mewujudkan daftar 12 keinginan Shena (diperankan Prilly Latuconsina), salah satunya mewujudkan keinginan untuk menjadi pacar gadis itu. Mulanya Glen tidak memahami hingga pada akhirnya ia menyadari makna di balik keinginan Shena.

    Senada dengan Fajar, Alim juga mengatakan bahwa film ini menyoroti bagaimana perjalanan karakter Glen untuk menemukan makna hidupnya justru saat dia berusaha memenuhi semua keinginan Shena. Ia memandang “12 Cerita Glen Anggara” sebagai suatu karya yang berbicara tentang harapan.

    Ia berharap film tersebut dapat memberikan makna bagi penonton, terutama bagi yang ditinggalkan oleh orang-orang yang disayangi, bahwa masih ada harapan untuk terus melanjutkan hidup dan mewujudkan impian dari orang-orang yang meninggalkan.

    “Ini ialah film tentang harapan bahwa kita yang masih hidup ketika kita melakukan sesuatu untuk orang lain. Pada akhirnya itu akan memberikan kebaikan juga untuk kita, kita akan menemukan makna dalam hidup. Itu kenapa (judulnya) jadi ‘12 Cerita Glen Anggara’, (bukan ‘12 Keinginan Shena’),” kata Alim.

    Film “12 Cerita Glen Anggara” segera tayang secara serentak di bioskop tanah air mulai 18 Agustus. Film ini juga direncanakan akan diputar di Malaysia sekitar tiga minggu setelah penayangan perdananya di Indonesia.(*)

    Editor : Sabarudin

    COPYRIGHT © 2022 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan