Masihkah PKB Kokoh Ditengah Kemunculan Tokoh NU Dan Politisi Muda Milenial

Menakar Bupati Pasuruan Pasca Irsyad Yusuf

Masihkah PKB Kokoh Ditengah Kemunculan Tokoh NU Dan Politisi Muda Milenial

PASURUAN (WartaTransparansi.com) – Pemilihan Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Pasuruan masih cukup lama yakni akhir tahun 2024 mendatang. Namun demikian sejumlah kalangan mulai memprediksi maupun mengusung beberapa nama yang layak mendapatkan kursi N1-N2 (sebutan Bupati-Wakil Bupati Pasuruan).

Bahkan sejumlah partai politik diparlemen mulai memanaskan mesin politiknya. Sebut saja PKB,PDIP,Gerindra,Golkar,Nasdem,PPP mulai gencar mencari dan memperhitungkan sosok calon kader internal maupun eksternal, guna diusung menjadi calon bupati-calon wakil bupati.

Dikalangan politisi Kabupaten Pasuruan setidaknya ada beberapa nama yang layak menjadi kandidat Cabup – Cawabup diantaranya yaitu KH Mujib Imron(PKB), HM.Sudiono Fauzan (PKB) ,Hj.Anisah Syakur(PKB),Hj Lulis Irsyad Yusuf (PKB), H.Andri Wahyudi(PDIP), H.Edi

Paripurna (PDIP), Mufti Aimah Nurul Anam(PDIP), Rusdi Sutejo (Gerindra), Udik Djanuantoro (Golkar), Muzamil Syafi’i(Nasdem), Joko Cahyono (Nasdem).

Sementara itu dari kalangan profesional sebut saja Suryono Pane (Lawyer), KH.Sobri Sutroyono (Ketua PC NU Bangil), Ainul Rohmah atau Inul Daratista (artis).

Dari hasil wawancara sejumlah petinggi partai, pemerhati sosial politik dan tokoh masyarakat. Setidaknya dapat dirangkum dan mengerucut pada empat nama atau dua pasang calon yang akan bertanding memperebutkan kursi N1-N2 Kab.Pasuruan untuk periode 2024-2029 mendatang.

 

Ke empat nama yang mengerucut untuk menggantikan posisi Irsyad Yusuf untuk memimpin Kabupaten Pasuruan 2024-2029 yakni KH.Mujib Imron menjabat sebagai Wakil Bupati mendampingi Irsyad Yusuf dan merupakan Rois Syuriah DPC PKB serta pengasuh Ponpes Al-Yasini. PKB sendiri merupakan penguasa parlemen Raci-Bangil dengan torehan 15 kursi serta dapat mengajukan cabup-cawabup sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lainnya. Pada Pilkad yang lalu KH.Mujib Imron mendampingi incumbent Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf melawan “Bumbung Kosong”.Dokter H. Mufti Aimah Nurul Anam saat ini menjabat sebagai anggota Komisi VI DPR RI Bidang Perdagangan, Koperasi, UMKM, BUMN, Investasi dan Standarisasi dari fraksi PDIP daerah pemilihan Jawa Timur II (Pasuruan-Probolinggo).

Dokter Mufti sendiri merupakan putra dari KH.Achmad Musayyidi (tokoh NU Banyuwangi) dan menantu dari KH.Idris Hamid salah satu kyai sepuh dan panutan warga NU Pasuruan. Sejumlah kiprah lulusan Universitas Wijaya Kusuma 2012 dan America Academy Of Aesthetis Medicane 2017 dalam dunia sosial kemasyarakatan tak dapat dipungkiri oleh kebanyakan orang.

Selain itu menantu KH.Idris Hamid Pasuruan ini juga aktif dalam pergerakan anak muda dan pelajar NU, dengan menjabat sebagai Dewan ahli ISNU Jatim dan pernah menyandang jabatan Wasekjen IPPNU Pusat. Rusdi Sutejo sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kab.Pasuruan Partai daerah pemilihan I (Bangil-Beji-Gempol).

Rusdi sapaan akrabnya merupakan politisi muda potensial dari Partai Gerindra, ia telah dua kali menduduki jabatan prestisus di DPRD Kab.Pasuruan yakni Ketua Komisi III periode 2014-2019 dan menyodok sebagai wakil ketua DPRD Kab.Pasuruan

periode 2019-2024.Kiprah politik putra pertama dari H. Sutrisno asal Kalianyar – Bangil ini tak bisa dipandang sebelah mata, pada keikutsertaan dalam dua kali Pileg selalu mendapatkan suara signifikan atau rata-rata diatas 14ribu. Bahkan pada pileg 2019 yang mengantarkan dirinya duduk sebagai wakil ketua DPRD mengantongi suara 18ribu.

KH.Sobri Sutroyono pada konfercab NU Bangil masa khidmat 2019-2024 secara aklamasi ditunjuk sebagai Ketua Tanfidziyah mendampingi Rois Syuriah KH. Abdur Rokhim.

Sebagai petinggi PC NU Bangil yang membawai warga NU di enam kecamatan diantaranya Kecamatan Bangil,Beji,Gempol,Rembang,Pandaan dan Prigen.

Setidaknya dapat menjadikan barometer kekuatan terselebung untuk mendulang suara dari warga Nadhliyin beserta underbownya. Tak hayal keberadaan KH.Sobri Sutroyono jika dipasangkan dengan ketiga kandidat dapat mendulang suara kaum nadhliyin baik diwilayah timur apalagi barat.

“Si Peci” Bubar, Peta Politik Berubah Dratis Rontoknya Koalisi Parlemen Raci (Si Peci) yang berisikan fraksi PDIP, Gerindra, Nasdem,PPP dan fraksi gabungan.

Setidaknya berimbas pada peta perpolitikan dalam perburuan kursi N1-N2 pada 2024 mendatang berubah dratis. Bagaimana tidak, pada awal dibentuknya AKD lalu, PKB yang nota benenya menjadi partai penguasa parlemen di Kabupaten Pasuruan dengan torehan 15. Harus rela hanya menempatkan sosok H.Sudiono Fauzan sebagai Ketua DPRD, sementara itu posisi PKB pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD) lainnya diisi oleh PDIP,Gerindra, Nasdem,PPP dan fraksi Gabungan.

Namun di tiga tahun kemudian atau tepatnya akhir 2021, formasi AKD yang dikuasai “Si Peci” rontok. Sejumlah jabatan strategis AKD mulai diisi oleh kader PKB &Golkar. Dengan berakhirnya “Si Peci” berimbas pula pada pergerakan menuju N1-N2. Posisi N1- N2 yang diprediksikan nama selain empat figur yang mengerucut akan mundur teratur.

Seperti Lulis Irsyad Yusuf diprediksi tidak akan ngotot menjadi calon N2 berpasangan dengan Gus Mujib, karena jelas akan bunuh diri dalam kekalahan bila melawan pasangan dr. Mufti-Rusdi Sutejo atau dr. Mufti-KH. Sobri, karena basis suara Lulis sama persis dengan Gus Mujib.

Sementara Mas Dion sapaan akrab Ketua DPRD Kab.Pasuruan 2 periode ini, meskipun popularitas dan elektabilitasnya tinggi tidak akan memaksakan bertarung di internal PKB dengan KH. Mujib Imron untuk memperebutkan tiket rekomendasi DPP PKB, karena jabatan Gus Mujib di DPC PKB sebagai Ketua Dewan Syuro, sementara Sudiono Fauzan adalah Sekretaris DPC PKB, apalagi Mas Dion melekat sebagai santri NU tulen, tidak akan berani membangkang fatwa atau petunjuk para Kyai.

Bagaimana bila di duetkan paket calon PKB, KH. Mujib Imron dengan HM. Sudiono Fauzan, bukankan itu paket ideal, Kyai-Santri, Senior-Millenial, Timur-Barat.

Paket tersebut akan sulit terwujud, karena sudah rahasia umum Mas Dion targetnya Pasuruan satu. Tidak mau menjadi calon wakil Bupati.Sementara Andri Wahyudi, walaupun dia ketua partai sekaligus tokoh muda Pasuruan Barat akan mundur pelan pelan, karena ada tokoh yang lebih kuat dari internal PDIP, yaitu dokter Mufti yang menurut informasi yang berkembang akan di duetkan dengan sosok muda potensial yaitu Rusdi Sutejo politisi asal partai besutan Menhan Prabowo Subianto.