Minggu, 6 Oktober 2024
34 C
Surabaya
More
    Jawa TimurBanyuwangiTikus Tua Merajalela Ditengah Awan Hitam Pekat Mengguyur Daerah Negeri Dongengku

    Tikus Tua Merajalela Ditengah Awan Hitam Pekat Mengguyur Daerah Negeri Dongengku

    BANYUWANGI (WartaTransparansi.com) – Hujan deras mengguyur daerah negeri dongengku. Banyak masyarakat yang khawatir dan berkeluh kesah akibat dampak hujan lebat tersebut. Hujan lebat tersebut diiringi dengan segerombolan ” Tikus” yang terus meresahkan masyarakat dan menguasai negeri dongengku.

    Segerombolan ” Tikus” yang dipimpin langsung oleh ” Tikus Tua ” terus menggerogoti beras – beras warga utamanya warga yang bekerja di kerajaan negeri dongengku. ” Punggawa Hujan ” maupun pawang ” Tikus ” tidak lagi mampu meredakan derasnya hujan yang dibawa oleh awan hitam pekat dan mencegah kelakuan ” Tikus Tua ” yang semakin merajalela.

    ” Tikus Tua ” adalah si Sengkuni dalam cerita Anas Pengusaha Angkot dengan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk yang tidak lain merupakan salah satu sekretaris Anas Pengusaha Angkot.

    Baca juga :  Target Tuntas 2025, Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan

    ” Tikus Tua ” yang semakin merajalela dengan melakukan tindakan diluar kewenangannya kepada manajer maupun sekretaris lainnya. Hal tersebut dilakukan ” Tikus Tua ” atau Sengkuni karena lantaran dirinya dikejar target untuk menyelesaikan hutang si bos pengusaha angkot.

    Sistem dan jejaring Tikus Tua membuat anak kecil dari desa bernama Sifa tertarik untuk menguak apa yang dikerjakan dan kepada siapa Tikus Tua bekerja ( setor uang miliaran ).

    Mengingat melihat prestasi si Tikus Tua tidak mentereng dan secara akademisi berbeda jauh dari manajer dan sekretaris lain di Perusahaan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk . Namun akhir – akhir ini, Tikus Tua mendapat kepercayaan lebih dari sang pimpinan perusahaan.

    Sifa pun melakukan pengamatan dan analisa melalui data dan narasumber yang bisa dipercaya dan dipertanggung jawabkan kebenarannya tentang sistem ” Mesin Penghasil Uang ” dan siapa yang mengoperasikan di perusahan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk milik Anas Pengusaha Angkot.

    Baca juga :  Target Tuntas 2025, Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan

    Usut punya usut, Sifa berbincang dengan bapak tua dengan kepala plontosnya. Pak tua tersebut terkenal pada jamannya. Lalu pak tua menceritakan bahwa “Tikus Tua” atau Sengkuni dulu sering memakai obat seperti metadon dan pengguna cimeng atau ganja yang dibeli dari darinya ( pak tua ).

    Metadon adalah sejenis obat opioid sintetik, digunakan sebagai analgesik dan untuk merawat kecanduan dari pengguna golongan opioid, seperti heroin, morfin dan kodein. Biasanya dikonsumsi sekali sehari. Mampu bertahan 24 jam, pengembangan turunan metadon dapat bertahan hingga 72 jam ( sumber : Wikipedia ) .

    Beranikah si ” Tikus Tua ” atau Sengkuni untuk menguji bahwa dirinya bersih dari obat terlarang tersebut?. Sifa berharap agar si “Tikus Tua” segera cek Laboratorium rambut untuk memastikan bahwa dirinya sudah bukan pecandu berat lagi.

    Baca juga :  Kunjungan ke Lapas Banyuwangi, Dirjen HAM Pastikan Penerapan Layanan Berbasis HAM Berjalan dengan Baik

    Menurut Sifa, setingkat Sekretaris kepercayaan haruslah bisa menjaga marwah dan kredibilitas diri serta perusahaan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk dimana Tikus Tua bekerja.

    Cukup sekian dulu ya pembaca setia. Semua yang ditulis oleh penulis hanya fiksi dan untuk hiburan semata. Mohon maaf jika ada kesamaan nama dan kejadian. (*)

    Sumber : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2022 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan