Pertumbuhan ekonomi Jatim yang berhasil mencapai angka 4,59 persen (yoy) pada triwulan IV tahun 2021 menjadi salah satu rapor biru bukan hanya untuk Pemprov Jatim. Sebab, di tengah tekanan pandemi Covid-19 ini kontraksi ekonomi merupakan ancaman yang nyata dan berhasil dilewati atas kolaborasi bersama-sama Pemprov dan pemerintah kabupaten/ kota.
Terlebih, dalam pertumbuhan ekonomi itu juga diiringi dengan penurunan ketimpangan ekonomi secara signifikan dari 0,374 persen menjadi 0,364 persen.
“Artinya pertumbuhan ekonomi secara kumulatif di Jatim ini juga diiringi dengan pemerataan ekonomi di seluruh kabupaten/ kota di Jatim. Kami yakin, mereka para bupati/ walikota ini layak mendapat rapor biru dari setiap kinerjanya,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan, satu tahun kepemimpinan bupati/ walikota dan wakilnya juga dihadapkan pada bencana Awan Panas Guguran (APG) Semeru di Lumajang.
Dengan solidaritas yang begitu kuat, bencana ini seolah tidak hanya dirasakan Kabupaten Lumajang sehingga seluruh daerah di Jatim begerak memberikan kontribusi nyata.
Khofifah berharap, semoga kedepan visi dan misi serta program-program yang telah dicanangkan oleh 17 kepala daerah dan wakil kepala daerah bisa terlaksana sesuai yang tertuang pada rencana strategis (Renstra).
Dengan demikian, maka kita harapkan bersama akan bisa mempercepat kesejahteraan masyarakat yang merata di semua daerah. (fin/min)