Gus Ali Beri Sinyal Khusus ke Khofifah Indar Parawansa: “Beliau Cerdas, Tapi Harus Hati-hati Menjelang 2024!”

Gus Ali Beri Sinyal Khusus ke Khofifah Indar Parawansa: “Beliau Cerdas, Tapi Harus Hati-hati Menjelang 2024!”
KH. Agoes Ali Masyhuri

PRESTASI mentereng Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil E Dardak, mengelola Jawa Timur tidak diragukan lagi. Secara khusus, Khofifah mampu mengendalikan gejolak moneter dan tingkat kepuasan warga Jatim terhadap kinerja Khofifah sangat tinggi, mencapai 82,8 %.

Selain mampu memahami kultur dan khataristik masyarakat dalam menghadapi berbagai problem sosial, heterogen dank khas santri, Ketua Umum PB Muslimat empat periode ini memiliki prestasi dahsyat, inflasi Jatim bisa ditekan dari 2,86% tahun 2018, menurun menjadi 2,12% pada 2019.

Selain berbagai prestasi yang telah direngkuh Jawa Timur, bagaimana sepak terjang Khofifah dalam bingkai politik, kenegaraan, dan figure yang mampu menjadi magnet membawa Jatim menjadi miniatur Indonesia? Romo KH. Agus Ali Masyhuri, Kiai Khos, pemangku Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo, Jawa Timur, dalam wawancara khusus dengan WartaTransparansi, memberikan sinyal khusus kepada Khofifah, terutama percaturan suhu politik menjelang 2024.

Sacara tersurat dan tersirat, Gus Ali – sapaan khusus dari trah Mbah Muhdlor yang telah menjadi panutan para pejabat Negara ini, menilai bahwa Khofifah harus cerdas dan tidak boleh terbawa arus dalam mengarungi bahtera berpolitikan dan strategi percaturan Negara menata persatuan bangsa dalam bingkai NKRI.

“Sebelum menjabat Gubernur Jawa Timur, Khofiah sudah malang melintang dengan segudang pengalaman dan prestasi. Saya punya kewajiban untuk mengingatkan dan menyelamatkan supaya tidak terjebak dari analisa dan logika politik yang bisa menjerumuskan. Walau beliau cerdas, tapi harus hati-hati menjelang gonjang-ganjing di tahun 2024,” ungkap Gus Ali, saat ditemui hari Ahad (20/02/2022) atau 19 Rajab 1443 di rumah induk Ponpes Progresif Bumi Sholawat.

Lebih detail, inilah kutipan wawancara dengan Gus Ali:
WartaTransparansi (WT):

Assalamualaikum warohmatullah wabarokkatuh, kadhos pundi kabaripun Gus?

Gus Ali (GA): Waalaikumsalam warohmatullah wabarokaatuh. Alhamdulillah sehat, kebetulan kaki kiri agak bengkak (sambil menunjukkan kaki beliau) akibat sparring patner bulutangkis dengan atlet nasional di Ponpes Lirboyo. Insha-Allah cepat kempes (sembuh).

WT : Mohon izin mengganggu kesibukan Gus. Bisa dijelaskan tentang pandemi Covid-19 gelombang ketiga, apa virus omicron akan bangkit, khususnya di Jatim?
GA : Kebetulan saya baru pulang umroh, maka merasakan sendiri bagaimana prosedur, persyaratan, dan pelayanan terhadap pencegahan melalui swab antigen, swab PCR dan menjalani isolasi atau karantina. Maka, saya lebih sependapat dengan argumentasi dari Bu Fadilah (Siti Fadilah Supari), mantan menkes bahwa adanya virus omicron sebagai pertanda kekebalan adanya virus covid-19 tidak beda dengan flu, cukup dilawan dengan obat, vitamin, dan cukup istirahat.
Jadi, untuk Jawa Timur dengan pengalaman penanganan dan pencegahan Covid-19 sebelumnya, saya menyakini akan melandai. Kalau ada persoalan, sebetulnya bukan di Jawa Timur tapi kepentingan bisnis yang ada di pusat.