MOJOKERTO (Wartatransparansi.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengangkat motif batik bunga matahari “motif turunan Surya Majapahit” pada kegiatan APEKSI Outlook 2021 Denpasar- Bali. Ini merupakan terobosan mengangkat produk pembatik kota Mojokerto agar lebih dikenal secara nasional bhkan international.
“Pada kegiatan APEKSI Outlook 2021 di Bali, memiliki arti penting bagi Pemerintah Kota Mojokerto. Sebagai ajang untuk menampilkan produk-produk unggulan UMKM. Sedangkan produk UMKM Kota Mojokerto, yang kami tampilkan antara lain, motif batik “Surya Majapahit” yang menjadi lambang Kerajaan Majapahit, aksesoris dan produk kriya berbahan resin,” jelas Ning Ita, ditemui di rumah Dinasnya, sepulang mengikuti APEKSI Outlook 2021 Denpasar- Bali, Senin (20/12/21) siang.
Dijelaskan, kegiatan APEKSI Outlook 2021 yang diselenggarakan di Segara Village Sanur, Denpasar, Bali, pada Sabtu dan Minggu (18 -19) Desember 2021, bertujuan untuk mendorong kebangkitan ekonomi kota dengan tetap menjaga kesehatan di masa pandemi dan sebagai ajang refleksi dan review tahun 2021. Serta, menguatkan sinergi kerjasama pemerintah dengan pihak swasta (Kolaborasi Pentahelix).
Masih kata Ning Ita, seperti yang dinyatakan Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Bima Arya Sugiarto bahwa tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah, selama daerah/kota mengeluarkan kekuatan dan kemampuan terbaiknya. Dalam hal ini, yang terkait dengan penanganan Covid-19 dan penguatan ekonomi.
Ditambahkan, APEKSI tersebut merupakan akronim dari Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia yang anggotanya terdiri dari 98 Pemerintah Kota di Indonesia. Organisasi ini bertujuan membantu anggotanya dalam mempercepat pelaksanaan otonomi daerah dan menciptakan iklim yang kondusif bagi kerjasama antar Pemerintah Daerah
Menurut Ning Ita menyatakan bahwa kebangkitan ekonomi pasca pandemi COVID-19 memerlukan kolaborasi dan sinergi dengan daerah lain, namun dengan tetap mengedepankan kearifan lokal. “Forum ini juga menjadi tempat berbagi ilmu bagi kepala daerah dengan para ahli dari kementerian untuk mengelola daerah sebagai upaya kolaborasi dalam peningkatan ekonomi,” tambah Ning Ita.