Kepala PB PMI Sumarsono Kunjungi Posko Penanggal Candipuro

Kepala PB PMI Sumarsono Kunjungi Posko Penanggal Candipuro
Ketua bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat Sumarsono ketika berada di Posko Penanggal Kec. Candipuro, Selasa (14/12/2821)

LUMAJANG (WartaTransparansi.com) – Hujan deras mengguyur Desa Penanggal Kecamatan Candipuro, Lumajang, wilayah pengungsian warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, Selasa (14/12/2021)

Hujan terjadi pada siang tadi. Curah hujan sangat tinggi. Namun tidak disertai dengan angin. Hanya saja relawan di Posko Desa Penanggal sempat mengkawatirkan sejumlah bantuan meskipun sudah dalam posisi aman. “Di Posko Penanggal ada Posko PMI, TNI Angkatan Laut dan dari BPBD. Disini ada juga ada pengungsi,”

Kepala Penanggulangan Bencana (PB) PMI Pusat Sumarsono, yang hari itu melakukan kunjungan diwilayah bencana mengatakan seperti biasa sehabis erupsi, apalagi di musim penghujan, potensi banjir  lahar panas sangat tinggi.

Rombongan PMI Pusat selain Kepala PMI Pusat Sumarsono, juga ada Kepala Markas PMI Pusat Abdul Aziz dan beberapa staf, kepala Markas PMI Jawa Timur Dwi Suyanto dan Humas PMI Jawa Timur Amin Istighfarin.

Sumarsono wanti wanti agar masyarakat  selalu mengikuti petunjuk BMKG. Terutama  diatas jam 12. Termasuk Rescue. Perubahan sangat ektrem. Sebaiknya rencana wisata di Gunung Semeru ditunda dulu. Gunung Semeru saat ini bukan saatnya untuk tempat wisata.

Kepala PB PMI Sumarsono Kunjungi Posko Penanggal Candipuro
Relawan PMI ketika menghibur anak anak dengan bermain dan menggabar di lokasi pengungsian SMP 1 Candipuro, Selasa (14/12/2021)

“Pesan pak JK (H. Muhammad Jusuf Kalla) Ketua Umum PMI Pusat juga begitu. Selamatkan diri sendiri sebelum menyelamatkan orang lain. Misalnya tim evakuasi jangan memaksakan diri untuk naik manakalan cuaca tidak mendukung sebab kalau terjadi lahar panas yang terjadi secara dadakan itu akan sangat bahaya. Dan itu akan menambah panjang penderitaan yang lain,” ungkapnya.

Kepala PB PMI Pusat Sumarsono berada Wilayah APG Gunung Semeru dalam rangka menyerahkan sejumlah bantuan dan melihat dari dekat serta evaluasi. “Ini kan sudah terjadi beberapa hari dan di prediksi akan berjalan panjang. Misalnya setelah 14 hari, lalu pengungsi ini akan di kemanakan.

Tim PMI sudah berada di lokasi sejak terjadinya bencana. “Kami suppot teman teman disini,” kata Sumarsono. Setelah dari sini hasilnya segera di laporkan ke Ketua Umum Pak JK.

Ditempat pengungsian Desa Penanggal Sumarsono sempat menemukan dan berdialog dengan Wakidi (45), warga Curah Kobokan. Ia kehilangan 7 saudaranya, 5 orang sudah diketemukan yakni Ibu Ani (Ibunya Wakidi) Hani Prihatin (adek), Naura (keponakan), Putri, (adek) dan Salsa (keponakan).
Sedangkan yang belum di ketemukan yaitu Agus dan Andika.

Dipenampungan Wakidi bersama istrinya dan satu anaknya Rusandi. Kepada media ini Wakidi mengaku tak tahu harus kemana berteduh. Saya disini hanya sementara saja. Setelah itu tidak tahu nasip saya. Saya hanya berharap Pemerintah segera menyiapkan rumah tinggal walaupun tidak permanen.

Kepada media ini Wakidi bercerita bahwa rumah tinggalnya dengan saudaranya tidak jauh hanya sekitar 300 meter. Saat itu tidak terdengar suara apa apa. Tapi tiba tiba saja lahar panas tumpah. “Saya tidak punya tempat tinggal lagi karena rumah dan harta bendanya sudah tertimbun” kata Wakidi.

Rombongan PMI Pusat juga mengunjungi tempat pengungsian di SMP 1 Kec. Candipuro. Berdasarkan data, SMP 1 Candipura terdapat 117 KK, 29 Lansia, 213 dewasa, 40 anak2, 31 Balita dan 4 Bayi. (*)