“Program Nandur Mangrove ini akan secara masif dilakukan kedepannya. Terutama, bagi wilayah-wilayah yang telah terkonfirmasi siap tanam. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyadari bahwa kerelawanan, kerjasama dan kolaborasi sangat dibutuhkan dalam proses revegetasi dan rehabilitasi mangrove,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dirinya mengapresiasi atas kerja sama seluruh elemen masyarakat untuk tetap peduli ekosistem pantai dan pesisir. Utamanya, dengan melakukan rehabilitasi, revitalisasi dan revegetasi seluruh daya dukung alam dan daya dukung lingkungan.
“Ayo nandur mangrove, ayo bersihkan pantai kita, bersihkan laut kita,” ajaknya.
Selain melakukan penanaman Tenjang atau Mangrove, dalam acara tersebut, juga diserahkan bantuan alat-alat pertanian kepada tiga Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan Dinas Kehutanan Prov. Jatim, yaitu KTH Sumber Jaya Sumenep, KTH Citra Lestari Pamekasan, KTH Sejahterah Desa Bangkalan.
Ketiganya menerima masing-masing alat-alat produktif pertanian seperti motor roda tiga, gergaji listrik, gergaji mesin hingga timbangan. Hal ini bertujuan sebagai penunjang pengembangan masing-masing kelompok kedepannya.
Sementara itu, penanaman Mangrove di kawasan Pulau Madura telah masif dilakukan sejak tahun lalu. Tercatat pada tahun 2020 telah dilakukan penanaman mangrove di Madura sebanyak 1.237.500 batang dengan total luas area penanaman seluas 375 hektare. Sehingga diharapkan hingga akhir tahun 2021 ini, total 479,49 hektare lahan di Madura akan ditanami mangrove. (*)