Malu! Kontingen PON XX Jatim Termiskin, Diantara Pesaing (4 habis)

Malu! Kontingen PON XX Jatim Termiskin, Diantara Pesaing (4 habis)
Atlet lari gawang Sulastri (kiri) dan Ghanes Bagus Pandega (kanan) ketika berlatih di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur. (foto/dok)

Sebagai bagian dari mempersiapkan tuan rumah PON XV tahun 2000 Jawa Timur, untuk sukses penyelengaraan, sukses prestasi, dan sukses pemberdyaan ekonomi masyarakat.

Juga terlibat dalam merebut juara umum pada PON XVII Kalimantan Timur, maka persediaan anggaran di atas kebutuhan dengan pertanggungjawaban mutlak untuk sebuah Kontingen PON.

Mengapa dengan kondisi sekarang malu? Karena Kontingen PON XX Jatim termiskin, diantara pesaing utama DKI Jakarta dan Jawa Barat, karena pada hakekatnya perhelatan PON, atlet bersama seluruh pasukan adalah refresentatasi perwakilan hampir 40 juta penduduk Jawa Timur.

Sebagai wakil provinsi paling ujung timur Pulau Jawa, dengan pencapaian perkembangan ekonomi selalu hebat dan terhormat, dengan serentetan penghargaan, dengan anggaran pandapatan dan belanja daerah (APBD) Rp32.8 triliun. Tetapi sayang seribu sayang, Kontingen PON XX Jatim termiskin.

Miskin adalah orang yang tidak punya harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, namun masih ada sedikit kemampuan untuk mendapatkannya. Kondisi Kontingen PON XX Jatim dengan anggaran Rp218 miliar, dapat dikatakan miskin karena tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar guna mencapai prestasi spektakuler sebagai wakil dari provinsi kaya Jawa Timur, provinsi yang selalu hebat dan mampu menjaga martabat.

Tetapi apa boleh buat kenyataan seperti itu (jika tidak ada perubahan atau kebijakan). Yang pasti Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung, sudah menyatakan akan melakukan perubahan peruntukan anggaran. Sesuai anggaran yang ada.

Bahkan, sejumlah anggaran persiapan untuk memaksimalkan sekaligus mengukur kekuatan Kontingen PON XX Jatim, seperti uji prestasi dan memberikan motivasi dalam bentuk teknis dan non-teknis, ditiadakan.