banner 728x90
Ekbis  

Pesan Presiden ke Petani Porang, Harus Bisa Mengolah Pascapanen

Pesan Presiden ke Petani Porang, Harus Bisa Mengolah Pascapanen
Presiden Joko Widodo berkesempatan berdialog dengan sejumlah perwakilan petani porang.

MADIUN (WartaTransparansi.com) – Dalam kunjungan kerjanya di Jatim, Kamis (19/8/2021), Presiden Joko Widodo berkesempatan berdialog dengan sejumlah perwakilan petani porang, serta tak lupa memberikan pesan.

Dalam dialog, Yoyok Triyono salah satu petani porang mengatakan, bagaimana menggiurkannya prospek bercocok tanam umbi-umbian yang sedang naik daun tersebut, sehingga menarik minat anak-anak muda di Madiun untuk menggelutinya.

“Petani milenial, petani muda di desa kami, mungkin di wilayah Madiun, kalau zaman dulu lulus sekolah cari kerja di kota. Kalau sekarang tidak Pak, lulus sekolah jadi petani porang, tiga tahun berjuang bertani porang, setelah tiga tahun bawa pulang mobil,” ujar Yoyok petani generasi ketiga ini bercerita di hadapan Jokowi.

Mendengar paparan Yoyok, sontak Presiden menyahuti jika semua mungkin akan menjadi petani porang di kemudian hari.

“Kalau dengar ceritanya yang terakhir tadi, semua ingin jadi petani porang jangan-jangan nanti,” kata Jokowi diiringi gelak tawa mereka yang hadir.

Yoyok baru mulai menanam porang dari tahun 2010 dan awalnya hanya memiliki lahan seluas 0.3 hektare, warisan dari ayahnya. Sekarang, luas lahan yang dimilikinya telah mencapai 3 hektare.

Menurutnya, porang adalah komoditas yang sangat menjanjikan karena tidak hanya umbinya saja yang laku. Selain itu, porang juga cukup mudah untuk ditanam.

“Alhamdulillah (tahun) 2020 Bapak Menteri sudah melepas varietas Madiun 1 dan penangkarnya kami semua, Pak. Jadi berbudidaya tanaman porang tanam sekali, bisa dipanen tahun kedua atau tahun ketiga. Setelah itu bertahap setiap tahun tanpa harus tanam lagi,” jelas Yoyok.

Banyaknya anak muda yang ingin menggeluti porang juga diamini oleh Didi Kuswandi, seorang petani dari Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

Menurutnya, saat ini banyak generasi milenial yang pandangannya terhadap petani telah berubah.

“Dulunya petani ini seolah-olah menjadi cita-cita pelarian saja, namun hari ini semua berbondong-bondong ingin menjadi petani porang. Termasuk saya Bapak Presiden, sudah lama di luar negeri, balik ke kampung menjadi petani,” ujar Warsito.