SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin prosesi wisuda online serentak se-Kota Surabaya bagi jenjang SD/MI, SMP/Mts, Kejar Paket A dan Paket B tahun ajaran 2020/2021.
Acara wisuda yang digelar di halaman Balai Kota Surabaya itu diikuti oleh perwakilan pelajar dan guru yang hadir langsung di balai kota, dan juga diikuti via daring oleh ribuan pelajar yang diwisuda, Selasa (22/6/2021).
Prosesi wisuda virtual ini dilakukan melalui aplikasi Zoom dan juga kanal Youtube Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Sekitar 1000 peserta didik ikut menyaksikan prosesi wisuda online melalui aplikasi Zoom, dan lebih dari 5.700 peserta didik yang menyaksikan melalui kanal Youtube Dispendik Kota Surabaya.
Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, prosesi wisuda itu tetap berjalan khidmat. Acara itu juga dimeriahkan oleh kelompok paduan suara dari SMP Negeri 1 Kota Surabaya dan Gamer Legacy Band yang merupakan grup band binaan Dispendik Surabaya.
Eri juga diberi kenang-kenangan berupa lukisan foto yang nampak persis seperti aslinya.
Eri mengaku sengaja melakukan wisuda online serentak karena masih di masa pandemi Covid-19, yang tidak boleh menggelar wisuda secara langsung. Meskipun digelar secara virtual, namun ia berharap semoga tidak mengurangi semangat dan kebahagiaan para pelajar Surabaya yang diwisuda.
“Anak-anak ini adalah anak yang hebat yang selalu sholeh dan sholehah, jujur dan berakhlakul karimah. Insyallah anak-anak kalau memiliki itu, maka ke depan mereka akan menjadi pemimpin yang hebat untuk Surabaya dan Indonesia. Jadi, saya berharap betul akan lahir pemimpin-pemimpin hebat dari Surabaya,” katanya.
Eri pun meminta kepada peserta didik itu untuk menjauhi hal-hal yang negatif seperti narkoba dan hal-hal yang tidak penting lainnya.
Ia juga meminta untuk meyakinkan pada diri mereka sendiri untuk tidak melakukan kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Sebab, dia ingin anak-anak itu fokus menuntut ilmu, karena ilmu tidak akan berhenti, ilmu akan terus berkembang, bahkan hingga saat ini pun ia mengaku masih terus belajar.
“Saya berharap betul anak-anakku menjadi orang-orang yang hebat. Jadi, kalau nanti kalian diajak melakukan hal-hal yang negatif seperti narkoba, yakinkan pada diri kalian bahwa semua kegiatan itu tidak ada manfaatnya,” tegasnya.
Selain itu, Eri juga meminta pihak sekolah dan guru untuk melihat potensi para peserta didiknya. Jika sudah menemukan potensi mereka, ia berharap pihak sekolah untuk menggembleng habis-habisan potensi yang dimiliki oleh para peserta didik itu.