SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Ketua Umum PMI Pusat HM. Jusuf Kalla menyatakan saat ini masyarakat tengah menghadapi delima dimana saat lebaran harusnya bisa mudik dan berkumpul dengan keluarga, tapi tidak bisa mudik karena larangan Pemerintah menyusul Pandemi Covid-19.
Ini harus dilakukan karena Pemerintah tidak ingin Covid-19 tahap dua terjadi di Indonesia dan masyarakat akan menderita lebih panjang lagi, tutur HM. Jusuf Kalla ketika memberikan sambutan Halal Bi Halal dengan jajaran Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi se Indonesia, secara virtual, Kamis (20/5/2821).
Tahun lalu banyak bencana terjadi di daerah daerah termasuk Pandemi Covid sehingga lebaran tidak bisa mudik. Namun ternyata tahun ini masih mengalamai hal yang sama.
Kasus Covid-19 tahap 2 yang terjadi di India, nyatanya jauh lebih parah. Juga yang terjadi di Malaysia. Malaysia jumlah penduduknya lebih sedikit ketimbang Indonesia. Namun jumlah kasus Covid-19 cukup tinggi. Itu sebabnya upaya pemerintah harus didukung.
Pasca Lebaran ini kata Pak JK, PMl juga segera melakukan penyemprotan desinfektan di desa desa, menyiapkan handsanitizer dan kebutuhan lain yang diperlukan oleh masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19. PMI juga telah melakukan pengiriman bantuan untuk masyarakat Palestina.
“Kita ini memang sedang perihatin, tapi masyarakat Palestina lebih perihatin lagi. Kebutuhan makanan makin menipis, belum lagi melawan agresi tentara Israel. Semoga konflik Palestina segera selesai,” ujar Jusuf Kalla
PMI harus melakukan upaya kebersamaan dengan semua pihak. PMI adalah organisasi yang banyak melakukan kebersamaan itu. Berbeda dengan organisasi organisasi lainnya. Kebersamaan ini tidak mudah.
Jusuf Kalla juga menghimbau agar masyarakat tidak silau dengan menurunnya angka positif Covid-19 pasca Ramadlan dan Lebaran 1442H. ” Menurun itu karena tidak banyak masyarakat yang melakukan test Covid-19 karena berada di bulan Ramadlan. Kita belum tau setelah Ramadhan dan Lebaran ini seperti apa.
Dan PMI dalam membantu masyarakat belum selesai. PMI harus selalu hadir pada saat masyarakat sedang menangis. Ini perlunya silaturahim seperti ini.
Akibat pandemi ini, jelas Jusuf Kalla, ekonomi nasional menjadi masalah. Sebab angka divisit makin bertambah. Sehingga untuk pembangunan menurun. Dan ini tidak mudah karena untuk membiayai yang pokok itu berasal dari hutang luar negeti. Pemerintah perlu melakukan mitigasi. Sementara target vaksinasi saat ini baru sekitar 15 persen.
Acara halal bi halal Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat dengan jajaran PMI Provinsi se Indonesia, berlangsung secara virtual, Kamis (20/5/2021). Hadir dalam kesempatan tersebut selain HM. Jusuf Kalla (JK) juga Ketua Harian PMI Ginandjar Kartasasmita.
Acara halal bi halal keluarga besar PMI se Indonesia sekaligus dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional tahun 2021. Acara ini terasa lebih hangat dan istimewa karena ternyata hari ini Tanggal 20 Mei bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Pak JK ke 79.
Halal bi halal diawali dengan doa yang dipimpin oleh Prof. Dr. KH Romli. Doa juga dipanjatkan untuk umat Muslim Palestina yang saat ini tengah berjuang melawan agresi Israel semoga konflik Plestina segera pulih.
Sementara itu Ketua PMI Jawa Timur H. Imam Utomo S dalam sesi dialog dengan Ketua Umum Jusuf Kalla menyampaikan tentang perkembangan Covid-19 di Jawa Timur. Penyebaran kasus Covid masih ada sekalipun terus menurun.
Covid-19 di Jawa Timur, tutur mantan Gubernur Jawa Timur dua periode dan mantan Pangdam V Brawijaya ini juga memerlukan kewaspadaan pasca ramadlan dan libur lebaran dengan tetap taat prokes.
Ikut mendampingi Ketua PMI Jawa Timur H. Imam Utomo S, diantaranya Wakil Ketua Soebagyo SW, Sekretaris Edi Purwinarto, Bendahara Soejarno, Ketua bidang penanggulangan bencana Edy Indrayana dan Kepala Markas PMI JawabTimur Dwi Soeyanto. (*)