“Mari kita bersinergi karena kita juga mengkoordinasikan dengan masing-masing daerah. Jadi kabupaten/kota juga melakukan hal yang sama. Sebagai contoh, pada hari Sabtu yang lalu, saya mendapatkan infomasi dari Bupati Lamongan bahwa vaksinasi takmir dan marbot masjid di Lamongan sudah 900 orang,” tegasnya.
“Semoga vaksinnya cukup sehingga proses vaksinasi kepada para imam, muadzin, marbot masjid bisa dimaksimalkan. Berseiring dengan kecukupan vaksin di masing-masing kabupaten/kota untuk melayani lansia dan pedagang pasar tradisional,” lanjut mantan Mensos RI ini.
Khofifah menambahkan, dengan adanya sinergi untuk vaksinasi Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid, maka juga akan berseiring dengan melandainya kasus Covid-19 baru di Jatim dan terwujudnya herd immunity. Dengan demikian ke depannya bisa menghentikan penyebaran Covid-19 di Jatim.
Sementara itu, Humas Masjid Al Akbar (MAS) Helmi Muhammad Nur mengatakan, untuk sementara MAS menangani vaksinasi wilayah Surabaya dan sekitarnya. Jika sudah selesai, MAS akan membantu juga koordinasi pelaksanaan vaksinasi masjid-masjid yang ada di Jatim.
Helmy menambahkan, dengan dilakukannya vaksinasi bagi Imam, Muadzin dan Marbot Masjid, diharapkan agar bisa merasa nyaman saat melayani umat melayani jamaah.
“Kalau Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid sudah divaksin kan lebih all out dalam melayani jamaah,” jelasnya.
Turut mendampingi peninjauan Vaksinasi Covid-19 di MAS tersebut, antara lain Kepala Dinkes Jatim Herlin Ferliana, Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya Joni Wahyuhadi, dan Kepala Biro Kesra Setda Prov. Jatim Hudiono, serta pengurus Masjid Al-Akbar Surabaya. (guh/min)