Oleh : Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi WartaTransparansi.com
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti ternyata sempat punya kedekatan dengan (almaghfurllah) KH Abdul Hamid —Mbah Hamid—, mengingat pernah mengikuti pengajian rutin setiap bulan dan pernah dimandikan di kamar mandi khusus. Kisah di balik kedekatan itu dikisahkan KH Idris Hamid.
Kisah santri LaNyalla sebagaimana disampaikan KH Idris Hamid, putra almaghfurllah KH Abdul Hamid, yang kini menjadi pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan.
Di balik kisah santri LaNyala dengan Mbah Hamid, disampaikan Kiai Idris di depan ribuan peserta Haul ke-39 Almaghfurlah KH Abdul Hamid bin Abdulloh Umar dan Haul ke-30 Almaghfurlaha Ibu Nyai Hj. Nafisah binti KH Achmad Qusyairi, Senin (26/10/2020).
Bahkan Kiai Idris menyatakan bahwa mengundang LaNyalla untuk hadir di acara Haul ini. Bukan karena pejabat, bukan karena ketua DPD RI, juga bukan karena beliau orang kaya. Sama sekali bukan. Tetapi karena pernah kenal langsung dan pernah nyantri langsung ke Kiai Hamid. sejak tahun 1979, saat La Nyalla masih mahasiswa, rutin setiap bulan ngaji ke sini.
Bahkan, La Nyalla pernah disuruh Kiai Hamid mandi di kamar mandi Kiai Hamid. Yang sampai sekarang kamar mandi beliau masih tetap seperti dulu.
Selain itu, sejak dulu, saya setiap malam dan pagi rutin mendapat WA atau SMS, ajakan untuk sholat tahajud dan sholat dhuha. Tidak pernah absen. Ini luar biasa. Nggak pernah mengingatkan orang untuk yang lain, tapi mengingatkan orang untuk tahajud dan dhuha. Kalau semua pejabat seperti ini, insya Allah aman Indonesia. Karena pasti mendapat ridlo-Nya Allah SWT.
Menurut Kiai Idris, banyak pejabat yang kaya atau berpengaruh, tetapi belum tentu istiqomah melakukan dan mengajak orang untuk ibadah. Bukan ngajak kerja atau yang lain. Tapi cuma ngajak tahajud dan dhuha. Ini terus terang yang membuat saya trenyuh. Dan sekarang saya buka di sini, di hadapan panjenengan semua.
Acara Haul kali ini, selain LaNyalla, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin turut memberi sambutan secara virtual. Sementara mauidzah hasanah diberikan oleh KH Mustofa Bisri (secara virtual) dan KH Bahaudin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha. Tampak sejumlah habaib, kiai dan masyayikh hadir di kursi barisan depan dan di dalam rumah utama. Tampak pula Senator asal Aceh Fachrul Razi dan Senator asal Lampung Bustami Zainuddin.
Sebelum menjadi kiai, semasa beliau mondok di Termas, Abdul Hamid banyak melakukan suluk tarekat secara sirri. Seperti sering pergi ke gunung dekat pondok Termas untuk melakukan khalwat dan dzikir. Tapi kalau ada orang datang, ia pura-pura mantheg (mengetapel) agar orang tidak tahu bahwa dia sedang berkhalwat.
Amalan wirid juga sering beliau baca disela-sela aktifitasnya sebagai seorang santri. Bahkan, ketika sering diajak begadang untuk mencari jangkrik, Kiai Hamid segera membaca wirid ketika teman-temannya tidak melihatnya.
Lambat laun, aktifitas suluk Kiai Hamid dengan dzikir sirri (qalbi) dan membaca awrad semakin intens dilakukan di kamar Pondok. Bahkan diceritakan, semakin hari, Kiai Hamid semakin jarang keluar dari kamar untuk melakukan dzikir dan wirid tarekat tersebut. Sampai-sampai, kawan-kawannya menggodanya dengan mengunci pintu kamar dari luar.
Salah satu karomah Kiai Abdul Hamid yang dipercaya warga Pasuruan adalah bisa berada ditempat lain dengan wujud serupa. Hal ini terjadi saat Habib Baqir Mauladdawilah bertandang ke pesantrennya. Sang Habib yang pernah berguru dengan al-Ustadzul Imam Al-Habr al-Quthb al-Habib Abdulqadir bin Ahmad Bilfaqih diberikan ilmu untuk bisa melihat sesuatu yang gaib.
Pada suatu kesempatan datanglah Habib Baqir menemui Kiai Abdul Hamid Pasuruan. Ketika itu di tempat Kiai Abdul Hamid banyak sekali orang yang datang untuk meminta doa atau keperluannya yang lain. Setelah bertemu Habib Baqir merasa kaget. Ternyata orang yang terlihat seperti Kiai Abdul Hamid sejatinya bukanlah sang Kiai . Karena yang ditemuinya adalah sesosok gaib yang menyerupai. Kemudian Habib Baqir mencari di manakah sebetulnya Kiai Abdul Hamid yang asli berada.
Setelah diselidiki dengan ilmu kanuragan Habib Baqir terkejut karena sang kiai tersebut tengah berada di Tanah Suci Mekkah. Karomah KH. Abdul Hamid juga pernah ditunjukkan terhadap seorang Habib sepuh yang datang kepadanya, karena sang Habib menanyakan kemana sang Kiai pergi ketika digantikan oleh sesosok gaib yang menyerupainya.
Mbah Hamid dengan berbagai karomah dan begitu dekat umat, melalui perjalanan ghoib dan lelaku cukup lama di dunianya. La Nyalla sempat nyantri dan begitu Istiqomah mengingatkan sholat tahajud dan duha, serta melakukan puasa Dawud sejak usia 40 tahun, kini menjadi Ketua DPD RI. “Man Jadda Wajada (Siapa yang sungguh-sungguh, dan memperoleh dengan sungguh-sungguh)” (@)