MAGETAN (WartaTransparansi.com) – Sepanjang belum dapat menemukan obat penyembuhan Covid-19 dan penyebaran Covid -19 masih terjadi di masyarat hendaknya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak dilakukan secara tatap muka.
Karena itu, jangan coba-coba membuka Sekolah Tatap muka dengan cara-cara uji coba. Hal ini disampaikan oleh Ketua PGRI Magetan Drs.H Nur Salim,M.Pd menanggapi uji coba sekolah dengan tatap muka.
Dijelaskan resiko penularan masih besar terjadi jika di lingkungan sekolah tidak dijamin seteril dari Virus.Selain itu waktu pergerakan siswa dari rumah ke sekolah dan sebaliknya masih rentan terpapar.Karena mau tidak mau harus bersinggungan atau kontak langsung dengan banyak orang seperti di alat transportasi sepanjang perjalanan.” Jangan jadikan anak anak untuk uji coba,” tegas Nur Salim.
Menurut Nur Salim PGRI banyak mendapat aduan terakit proses belajar mengajar selama masa pandemi ini.”Semua tentunya ada kelebihan dalam KBM saat ini,”ungkap Nur Salim.
Diakui mmbanyak orang tua siswa yang mempertanyakan kapan proses KBM tatap muka bisa dilakukan lagi,namun tidak banyak juga yang mengharap KBM tetap dilakukan secara during.
Saat ini Nur Salim berpandangan masih lebih baik KBM dilakukan secara During walaupun ada kendala wali murid yang tidak mempunyai Android dan pulsa harus beli sendiri,orang tua juga ikut sibuk mempersiapkan proses KBM during anaknya.
Menurut Nur Salim kebutuhan siswa dalam masa pandemi seperti ini bisa ditunjang oleh Dana BOS.
Saat ini telah dilakukan uji coba KBM secara tatap muka di Jawa Timur untuk sekolah di tingkat SMA/SMK yang telah berjalan selama 2 minggu ini Adanya resiko penularan yang masih terjadi maka Nur Salim sebagai Ketua PGRI Magetan berharap agar KBM secara tatap muka tidak dilakukan saat ini menunggu sampai benar benar situasi aman.(rud/sal).