Sevilla tercatat sudah lima kali ke final Liga Europa pada 2006, 2007, 2014, 2015, serta 2016 dan semuanya berakhir dengan kemenangan. Final kali ini akan menjadi yang keenam buat Los Palaganas. Sementara itu, final akhir pekan nanti merupakan yang kelima buat Inter Milan di Liga Europa. Sebelumnya, klub asal kota mode Italia tersebut pernah meraih gelar juara pada edisi 1991, 1994 dan 1998, serta menjadi runner up pada 1997
Usai pertandingan, pelatih Inter Antonio Conte pun memuji performa timnya. Dia menilai pressing yang diterapkan Inter membuat Shakhtar tak nyaman. “Saya kira kami lolos ke final dengan bermain melawan tim yang kami buat terlihat tak sekuat sebelumnya, tapi Shakhtar punya banyak talenta dan kami meredam mereka dengan pressing di seluruh lapangan,” ujar Conte kepada Sky Sport Italia seperti dilansir Football Italia.
“Mereka punya kualitas dalam operan, juga kecepatan, tapi kami tampil bagus untuk memaksa mereka bertahan, yang kami tahu dengan baik membuat mereka tidak senyaman seperti saat menguasai bola. Kami bermain dengan keberanian, punya rencana yang tepat, memainkan pertandingan Eropa dengan cara yang tepat, dan para pemain pantas mendapat semua pujian. Ini performa yang super dan kami membuat Shakhtar terlihat biasa-biasa saja,” katanya. (sr)