Sarmuji Nyatakan Mundur Jika Kursi Di DPRD Jatim Tidak Bertambah

Sarmuji Nyatakan Mundur Jika Kursi Di DPRD Jatim Tidak Bertambah
Ketua Golkar Jatim M. Sarmuji ketika memberikan materi pada worshop bagi Ketua DPD kabupaten/kota dan Anggota FPG se Jawa Timur, Sabtu (4/7/2020)

Sarmuji Nyatakan Mundur Jika Kursi Di DPRD Jatim Tidak Bertambah

Sarmuji, meminta agar dalam perjalanan saat ini menuju 2024, semua kader partai khususnya anggota fraksi termasuk pengurus DPD untuk berbuat yang terbaik pada masyarakat.

Semua kepentingan dan keinginan masyarakat harus menjadi prioritas yang diperjuangkan oleh kader-kader partai. Anggota Fraksi Golkar DPRD harus lebih banyak membuat kebijakan yang benar benar bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Memang kalau saya minta 6 bulan sebelum pemilu akan berat. Tapi dengan waktu yang cukup panjang ini, empat tahun, saya yakin itu bisa diwujudkan. Mulai sekarang harus menabung suara,” lanjutnya.

Anggota Fraksi Golkar DPRD dan pengurus kata Sarmuji, jangan terpancing dengan isu isu yang tidak dibutuhkan masyarakat. Lebih baik fokus untuk menyuarakan isu isu yang terjadi dan dirasakan oleh masyarakat.

“Dengan begitu maka ini akan menunjukkan Golkar hadir ditengah masyarakat dan ada untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu Sekertaris DPD Golkar Jatim, Sahat Tua Simanjuntak menilai apa yang dikatakan Ketua DPD Golkar Jatim sebuah lecutan bagi kader Golkar khususnya pengurus partai semua tingkatan dan anggota Fraksi Golkar DPRD, untuk semakin intensif memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Kata Sahat harapan ketua untuk bisa meningkatkan suara Golkar adalah harapan dan mimpi kita semua kader dan pengurus Golkar.

“Pak Ketua juga sudah memberikan ketauladanan kepada kita. Yaitu komitmen untuk mundur. Tidak ada yang berani satria dengan mundur. Apa yang dikatakan ketua sikap kesatria,” ungkapnya.

Untuk itu kata Sahat yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu , sebagai kader dan pengurus harus membuktikan dengan kerja keras dengan selang waktu yang masih panjang ini, untuk mewujudkan kehadiran Golkar dalam kehidupan masyarakat.

“Kita jarang memiliki komitmen seperti itu. Ketua memberi sikap kongkrit. Biasanya kalau kalah, banyak yang dikambinghitamkan. Kami ingin semua bersifat satria,” pungkasnya. (min)