SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Beberapa klub peserta kompetisi Liga 1 2020 termasuk Persebaya Surabaya mengusulkan agar kompetisi dilanjutkan pada Oktober 2020 mendatang.
Pelatih Aji Santoso menilai Liga 1 2020 lebih ideal dilanjutkan Oktober dibandingkan September, karena berkaitan dengan waktu persiapan tim yang cukup panjang.
PSSI sampai saat ini belum memutuskan waktu pasti melanjutkan kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia tersebut. Namun direktur Madura United Haruna Soemitro mendapat bocoran Liga 1 akan dimulai antara 18 September dan 1 Oktober.
Aji mengatakan, ia lebih memilih kompetisi dilanjutkan pada Oktober, mengingat waktu yang dibutuhkan tim dalam melakukan persiapan.
Apalagi pemain sudah tidak berlatih bersama dan bertanding selama hampir empat bulan. “Kalau bergulir September, saya rasa itu terlalu mepet. Persiapan tim tidak cukup sebulan, karena kami ada latihan physical conditioning, taktikal, dan uji coba. Idealnya minimal butuh dua bulan,” ujar Aji.
Selain itu, penyebaran virus Corona di Indonesia secara keseluruhan belum menunjukkan penurunan. Dalam perkembangan beberapa hari terakhir, setidaknya tercatat ada seribu kasus terpapar virus Covid-19.
Alasan itu membuat Aji belum mengagendakan latihan tim dalam waktu dekat. Mantan pelatih timnas Indonesia U-23 ini tetap menjalin komunikasi dengan manajemen mengenai agenda latihan.
“Manajemen juga masih menunggu kepastian kapan kompetisi dimulai, apakah September atau Oktober. Kasus Corona kan masih meluas, lebih baik tunggu sampai Oktober. Menurut saya, paling ideal Liga 1 dimulai Oktober,” imbuh Aji.
Mantan pelatih Arema Malang itu mengingatkan pemain supaya tetap menjaga kebugaran dengan latihan mandiri setelah PSSI memutuskan melanjutkan kompetisi. Hal itu bertujuan agar pemain tidak kedodoran saat memulai latihan.
“Saya selalu sampaikan agar jaga kondisi masing-masing. Jangan sampai saat latihan dimulai, kondisi fisik mereka nol. Saya menginginkan kondisi pemain sekitar 50-60 persen,” ucap Aji.
PSSI sebelumnya menyatakan, kompetisi akan berjalan dengan suasana berbeda sesuai dengan protokol kesehatan dan tatanan kebiasaan baru yang digariskan pemerintah. Induk organisasi sepakbola nasional ini juga telah membuat 11 buku panduan protokol kesehatan terkait pelaksanaan kompetisi di masa COVID-19, di samping rutin berkomunikasi dengan klub dan asosiasi provinsi (Asprov). (sr)