Soal WNI yang sedang menjalankan umrah, Menlu Retno menyampaikan berdasarkan informasi sementara bahwa belum ada jemaah umrah yang sudah ada di Arab Saudi diminta keluar.
”Belum mendapatkan informasi, jadi semua perwakilan kita yang ada di Arab Saudi dan di wilayah Timur Tengah sekarang semuanya dalam posisi stand by terutama yang ada di Jeddah, Riyadh,” imbuhnya.
Mengenai pelarangan ke negara yang terkena Covid-19, ia menyampaikan bahwa hal itu telah disampaikan langsung kepada Dubes Arab Saudi tadi, dan Dubes RI di Riyadh juga sudah mengirim surat karena di dalam butir 2 pernyataan ada 23 negara, salah satunya adalah Indonesia.
”Karena kalau saya sampaikan kenapa Indonesia? Karena kalau Indonesia itu kan belum jadi alasan mengenai Covid-19 sudah confirm dan sebagainya sampai saat ini kan sebenarnya belum relevan diberlakukan untuk Indonesia,” katanya.
Dubes Arab Saudi, lanjut Menlu, akan menyampaikan pertanyaan ini kepada capital-nya, di Riyadh, dan Dubes RI di Riyadh juga akan menghubungi otoritas di Arab Saudi untuk menanyakan masalah tersebut.
”Jadi sekarang yang kita lakukan teman-teman, pertama, kita sedang proses untuk evakuasi yang 188 yang besok siang kemungkinan akan sudah bisa merapat ke Sebaru Kecil. Kedua, Kita sedang siapkan evakuasi untuk Yokohama Diamond Princess. Ketiga, kita sedang mempersiapkan mengelola dampak dari kebijakan pemerintah Arab Saudi terkait dengan penghentian sementara izin masuk untuk melakukan umrah dan ziarah ke makam Nabi,” jelasnya.
Sementara untuk di Korea Selatan, Menlu menyampaikan bahwa tim KBRI yang ada di Seoul sudah membuka pos sekitar 53 kilometer (km) dari kota Daegu untuk mengantisipasi kalau situasi di kota tersebut menjadi semakin harus menjadikan perhatian.
”Karena jumlah warga negara kita wilayah tersebut cukup banyak. Jadi mungkin pararel teman-teman kita tangani banyak sekali isu yang memang harus mendapatkan perhatian kita semua,” ujarnya. (wt)