Dijabarkan Anang, pengendalian tikus yang diaksanakan pada hari ini adalah pelatihan kepada petani mengenai cara pemasangan racun tikus di lahan pertanian. Dimana diharapkan penggunaan racun oleh petani adalah sistemik dan tidak kontak langsung.
“Maksudnya agar petani memasang racun yang kami siapkan ini di jalur yang sering dilalui tikus. Karena karakter tikus satu lagi adalah menggunakan jalan yang sama setiap harinya,” imbuhnya.
“Racun sistemik artinya tikus tidak langsung mati setelah makan racun. Hindarkan racun kontak langsung, yaitu tikus akan mati setelah makan racun. Ini karena tikus akan mempelajari kenapa rekannya mati setelah makan makanan yang diracuni tersebut,” ucapnya.
Terakhir, Anang juga mengatakan, agar kegiatan ini diharapkan ditindaklanjuti oleh para Petani untuk diterapkan di lahannya masing-masing. Dengan pelaksanaan sebanyak 700 hektar, diperkirakan mampu memberikan multiplier effect di 2500 hingga 3000 hektar lahan pertanian.(adv/kominfo/bud)