Di samping itu, kata dia, di Surabaya terdapat beberapa universitas terkemuka yang mendukung implementasi program ini. Apalagi, Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia yang mampu menjaga tingkat inflasi. “Kita ingin mengembangkan Surabaya lebih maju lagi, apalagi sekarang inflasi terjaga, anak-anak mudanya juga luar biasa dan pertama kalinya IDCamp offline ini di Surabaya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Infomatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M Fikser mengatakan, rencananya bulan Maret 2020, akan dilakukan MoU (memorandum of understanding) antara Pemkot Surabaya bersama Indosat Ooredoo untuk implementasi program tersebut. “Jadi pelatihan IDCamp ini nanti sifatnya ada dua, yakni online dan offline,” kata Fikser.
Menurutnya, untuk pelatihan offline, akan dikhususkan bagi 100 anak-anak muda Surabaya yang memang berbakat di bidang coding pemrograman. Sedangkan untuk IDCamp online, terbuka bagi masyarakat umum, dengan syarat umur di bawah 29 tahun. “Ada 100 anak muda yang nanti kita siapkan khusus untuk mengikuti program IDCamp offline ini. Pelatihannya nanti selama sembilan bulan,” katanya.
Kendati demikian, untuk menarik minat dan bakat anak-anak Surabaya agar mengikuti program tersebut, pihaknya bakal menyebarkan informasi ini dahulu ke sekolah-sekolah maupun universitas. Namun, bagi mereka yang tidak memiliki ijazah, juga bisa mengikuti program IDCamp ini secara online.
“Yang IDCamp online ini terbuka bagi masyarakat umum. Sedangkan IDCamp offline, khusus bagi 100 anak berbakat dan nanti akan mendapat sertifikasi coding untuk bekal dia bekerja,” katanya. (wt)