SURABAYA – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak berharap Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) bisa mewujudkan center of excellence.
Caranya dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku dalam proses pengadaan, dimana peraturan tersebut didesain dengan prinsip-prinsip agar proses tersebut dapat membawa value for money.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Seminar Pengembangan Unit Kerja Pengembangan Barang/Jasa (UKPBJ) sebagai Center of Excellence Pengadaan Barang/Jasa yang diselenggarakan IAPI Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jatim di Hotel Sheraton Surabaya, Selasa (3/9).
Menurutnya, value for money ini bukan sekedar harga terendah, tapi juga harus memberikan dampak nyata. Untuk itu, dirinya mengajak para ahli pengadaan untuk berorientasi terhadap outcome.
“Artinya melakukan evaluasi misalnya melihat apa yang dikerjakan lima tahun lalu apakah hasilnya bagus tidak hari ini, bila kurang apa yang harus direview. Karena kita ada sesuatu decision making yang masih dimungkinkan ruang diskresi tapi butuh keberanian. Nah prinsip tadi yang perlu diterapkan para ahli pengadaan,” kata Emil sapaan lekatnya.
Keberadaan IAPI, sebut Emil, dinilainya penting karena sebuah organisasi profesi tidak hanya mengajarkan want to know tapi juga integritas yang di dalamnya terdapat sebuah kode etik.
Selain itu, ahli pengadaan juga harus menguasai penerapan prinsip value for money bagi government. Sehingga tidak hanya sekedar melakukan checklist tapi juga risk management untuk mencapai daya saing.
“Tidak selamanya value for money identik dengan proses kaku dan kompleks, tapi juga transparan dan obyektif. Bisa dijelaskan kenapa pilihan jatuh kepada rekanan tertentu secara obyektif, transparan dan akuntabel. Ini tentunya harus menjadi landasan,” katanya.