Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus melakukan kerjasma baik sektor pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan maupun infrastruktur yang saling menguntungkan ke Pemerintah Inggris.
Tawaran peningkatan kerjasama itu diungkapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menerima Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, dirung kerja kantor Pahawan Surabaya.
Masalah pengembangan Sekolah Menengah Kejuruam (SMK) bidang aviasi atau penerbangan termasuk prioritas.
Menurutnya, kerjasama pengembangan SMK aviasi menjadi penting karena bandara atau airport di Jatim semakin banyak.
Apalagi ada tambahan rencana pembangunan airport baru di Kediri, perluasan airport di Abdulrachman Saleh Malang menjadi international airport. Selain itu juga ada penerbangan rintisan.
“Sehingga kebutuhan terhadap tenaga teknisi di bidang aviasi ini menjadi penting,” katanya.
Dijelaskan, rencana pengembangan SMK bidang aviasi ini di Kediri. Bupati Kediri sudah menyiapkan gedung, tempat dari SMK yang ada. Proses perijinan juga sedang diminta untuk mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pendidikan.
Selain pengembangan SMK Aviasi, lanjutnya, kerjasama juga bisa dilakukan untuk menyelenggarakan kursus Bahasa Inggris terutama training of trainer (ToT) khususnya bagi perawat.
Kebutuhan perawat di luar negeri sangat banyak, diikuti sekolah perawat telah menghasilkan perawat yang cukup banyak.
Khofifah menawarkan kerjasama pembangunan transportasi pubik,MRT dan LRT yang dinilainya sangat mendesak.
Jika terealisasi pembangunan ini diharapkan bisa menghubungkan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbang Kertosusila).
“Inggris telah membangun komunikasi dan sudah investasi untuk MRT dan LRT. Terutama untuk DKI dan Jawa Barat. Kami berharap investasi kaitan dengan penguatan transportasi publik terutama MRT dan LRT bisa diluaskan, dikembangkan selain DKI Jakarta dan Jabar, juga bisa di Jawa Timur,” ujarnya. (min)