Surabaya – Memasuki hari ke 7 di Bulan Syawal 1440 Hijriah, Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa berbagi ilmu pengetahuan tentang dahsyat nya The Power of Silaturahmi atau kekuatan bersilaturahim bagi seluruh Aparatur di lingkungan Pemprov Jatim.
Ia mengatakan, kekuatan silaturahim terletak pada bertemunya hati dan pikiran yang terbentuk secara positif. “Kekuatan silaturahim terletak pada bertemunya hati. Yakni didalamnya terdapat pikiran pikiran yang positif,” ujarnya saat haal bihalal di BKD Jawa Timur, Rabu 12/6/2019)
Dicontohkannya, lewat The Power of Silaturahmi setiap insan bisa merasakan kebahagiaan maupun kesedihan dari saudaranya sesama muslim.
Salah satunya jika terdapat cerita bahagia dari teman kita, kita bisa ikut mensyukuri dari berita bahagia itu sendiri.
“Sama halnya dengan jika ada teman yang kurang bahagia, maka lewat bertemu dan bersilaturahim kita Ikut merasakan sekaligus mendoakan supaya ke tidak bahagiaan itu segera dihilangkan oleh Allah,” ungkapnya.
Khofifah masih melihat, di aparatur Pemprov Jatim seringkali silaturahim hanya terbangun di dalam unit-unit yang sangat kecil. Sementara di unit besar hanya sebuah formalitas semata.
“Jadi The Power of Silaturahim adalah kekuatan mempersambungkan tali silaturahim. Juga mempersambungkan hati dan pikiran serta mempersambungkan organisasi menjadi sebuah keniscayaan,” imbuhnya.
Khofifah menyebut pada awal menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim menekankan kepada pimpinan OPD, dalam menjalankan tugas harus mampu bekerja secara luas dan menjadi Jawa Timur.
Bukan lagi terkotak pada suatu jabatan yang semu. “Oh saya pimpinan di Disnaker, jadi saya tidak perlu berfikir untuk Jatim. Maka lewat halal bihalal ini mampu mempertemukan lewat silaturahim pikiran dan hati,” jelasnya.
Lewat silaturahim pula, Khofifah menilai jika terdapat program antara tim dari kominfo dengan dinas-dinas yang lain atau badan lain kurang nyambung secara pikiran nanti juga disambungkan pada hal hal yang tidak sama.
Oleh karena itu, silaturahim juga bisa dimaknai untuk menyambungkan program, apalagi, Nawa Bhakti Satya ini sesuatu yang baru.
Menurutnya, banyak ASN belum mengenal apa itu Jatim Sejahtera atau Jatim kerja. Namun, mereka belum punya bayangan apa itu Jatim Harmoni atau Jatim Berkah.
Untuk itu, lewat halal bihalal memberi stretching menjadikan silaturahim ini bagian dari pembinaan organisasi kepegawaian. Harapannya setelah RPJMD menjadi Perda para ASN di lingkungan Pemprov itu sudah tidak merasa asing dengan Nawa Bhakti Satya.
Baik itu, Jatim Harmoni, Jatim kerja atau Jatim sehat serta kami berharap itu sudah landing dengan kuat.
“Lewat halal bihalal ini, hari ini kita mengaspal semuanya pondasi-pondasi yang sudah ada diperkuat supaya semua ASN dapat memahami,” tambah Gubernur perempuan pertama di Jatim. (min)