Kediri – Munculnya fenomena ‘Crop Circle’ menghebohkan Jawa Timur. Terutama, usai Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengunggah Crop Circle yang berlokasi diwilayah Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, melalui akun Instagram pribadinya.
Berdasar pantauan dilokasi, kondisi Crop Circle masih dalam taraf persiapan launching. Persiapan yang dimaksud meliputi, merawat tanaman, peremajaan hingga persiapan membangun gardu pandang.
Untuk Crop Circle itu berada di area persawahan dengan luas 2,1 hektar di wilayah Desa Kedungmalang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, yang merupakan hasil karya kelompok tani (Poktan) Citarum Raharja 2.
Keterangan Kepala Desa Kedungmalang, Edi Sumitro, konsep awal lokasi tersebut untuk rest area. Namun, dalam perkembangannya bekerjasama dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Timur, untuk dijadikan lokasi wisata edukasi.
“Kami melihat peluang wisata, lantaran Desa kami berada di jalan strategis yang dilewati wisatawan yang akan menuju Kota Batu Malang dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta. Dari beberapa masukan BPSB, rest area ini diberi daya tarik tambahan agar menambah perekonomian desa,” kata Edi, Rabu (12/06/2019).
Menurutnya, BPSB melihat ada potensi dari Desa Kedungmalang yang bisa diangkat dan ditampilkan menjadi sajian kepada pengunjung lokasi rest area. Potensi tersebut mencakup pertanian Desa Kedungmalang yang cukup bagus dalam penguasaan teknologi pertanian
Teknologi pertanian memang menjadi daya lebih kami. Karena, desa kami ditempati Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Papar. Dari sini, dengan dibantu para penyuluh, kami bergerak mengemas potensi dalam bentuk wisata edukasi pertanian. Di dalam wahana ini, kami akan memberikan edukasi mengenai pengenalan berbagai macam varietas tanaman, cara budidaya, potensi pasar dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Plt Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kediri, Krisna Setiawan, mengatakan, dilokasi Crop Circle terdapat 9 varietas berbeda padi hibrida, 54 padi inbridda, 19 jagung hibrida, 8 varietas jagung manis, jagung pulut manis, jagung pulut ungu, 8 varietas kedelai, shorgum, 19 varietas melon, 17 varietas mentimun, dan 6 varietas bawang merah.
Selain itu, juga ada 17 varietas semangka, strawberry, 10 varietas cabai, 9 tomat, 116 kacang panjang, 6 buncis, terong, kubis ungu, kubis sendok, sawi hijau, sawi sendok, bayam ungu, bayam hijau, bayam belang, okra, kemangi, labu botol, labu madu, labu jepang, parea, oyong, bunga marigold, bunga celosia, bunga matahari, dan bunga pacar air. Selain itu juga terdapat edukasi sapi dan kambing
Jadi ada berbagai macam varietas mulai dari padi, jagung, kedelai hingga tanaman semangka, bayam, bunga labu dan macam bunga. Semuanya, hasil bantuan dari propinsi Jawa Timur dan dibantu oleh kelompok tani desa,” ungkap Kresna. (adv/kominfo/bud)