“Diharapkan dengan adanya Ketua Umum PSSI definitif yang dipilih secara langsung oleh para pemilik hak suara, bisa menjadi momentum bagi PSSI untuk melakukan perbaikan di berbagai lini.
Jika induk organisasinya sudah sehat, berbagai infrastruktur pendukungnya juga akan sehat.
Dari komite, klub, sponsor, pemain, sampai supportersemua bisa ikut menciptakan ekosistem yang sehat bagi sepak bola Indonesia,” katanya saat menerima Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KPSN), di Gedung DPR RI, Senayan,Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan tersebut, KPSN sebagai wadah yang menghimpun para pemilik suara (voters) menyampaikan bahwa saat ini sudah ada desakan dari 23 klub sepak bola agar PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih Ketua Umum PSSI yang baru.
Nama-nama calon Ketua Umum juga sudah banyak bermunculan, dari mulai Sekretaris Utama LEMHANNAS Komjen Pol Mochamad Iriawan, Bobby Nasution, Rahim Sukasa, hingga Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
“PSSI menjadwalkan KLB untuk memilih Ketua Umum dilakukan pada 25 Januari 2020. Sedangkan KPSN menampung aspirasi dari 85 pemilik suara yang menginginkan KLB dipercepat menjadi 13 Juli 2019.
Sehingga bisa mempercepat perbaikan di tubuh PSSI maupun keseluruhan kondisi sepak bola nasional,” tutur Ketua Umum KSPN Suhendra Hadikunonto.
Turut hadir jajaran KSPN, Benny Erwin (Wakil Ketua), Devanda Aditya Putra (Bendahara), Yudi Irawan (Biro Hukum), Mery Yanto (Biro Hukum), dan Bramono (Biro Media).
Bamsoet, sapaan akrab Ketua DPR RI ini menyambut positif keinginan KPSN untuk memperbaiki kondisi pesepakbolaan di tanah air. “Momentum kali ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pengurus, klub, sponsor, maupun pendukung dan pecinta sepakbola.
Jangan sampai ada kisruh lagi yang pada akhirnya malah membuat sepak bola Indonesia diam di tempat atau bahkan malah mundur.
Semua pihak harus bersatu, menjalankan aturan yang berlaku dan legowo terhadap apapun keputusan yang dihasilkan oleh para pemilik hak suara,” pungkas Bamsoet. (rom/nov)