Persebaya vs Arema di Final Piala Presiden 2019 : Saling Jegal  Kejar Sejarah

Persebaya vs Arema di Final Piala Presiden 2019 : Saling Jegal  Kejar Sejarah
Dua legiun asing Otavio Dutra (Persebaya/kanan) dan Arthur Cunha (Arema) kembali berduel untuk merebut juara Piala Presiden 2019. (foto/dok/nov)

Surabaya – Dua klub legendaris Jawa Timur Persebaya dan Arema FC saling jegal di final untuk mengejar sejarah juara Piala Presiden 2019.

Dalam duel yang menggunakan system home and away ini, Bajul Ijo—julukan Persebaya—akan menjamu lawannya lebih dulu di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Selasa (9/4) sore.

Sedangkan Arema FC berkesempatan untuk menjadi tuan rumah di leg kedua di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (12/4) sekaligus penyerahan Piala Presiden.

Dijadwalkan di pertemuan kedua itu, Presiden RI JokoWidodo sekaligus menutup turnamen berhadiah total Rp 47, 5 miliar tersebut.

Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, mengungkapkan bahwa anak asuhnya telah mengantongi modal motivasi dan mental tanding.

Hal itu tak lepas dari sukses menggilas tim penuh bintang sekelas Madura United.

“Mental pemain Persebaya sudah teruji. Kini tinggal memantapkan sekaligus memanfaatkan keberuntung saja. Di kandang dan didukung bonek mania, kita harus menang,” sesumbar Djadjang mengomentari pertemuan pertama di GBT.

Persebaya juga diuntungkan di leg pertama, karena bisa turun dengan kekuatan penuh. Tidak ada pemain yang mengalami cedera kecuali kapten tim Ruben Sanadi yang mengalami cidera seusai membela timnas Indonesia. Sehingga tak bisa turun di Piala Presiden.

Persebaya berharap bisa membuat sejarah sebagai pendatang baru untuk kali pertama memboyong Piala Presiden yang sudah empat tahun digelar. Dan, tekad yang sama juga ingin diperoleh Arema FC.

Bedanya, Arema mengejar rekor juara untuk kedua kalinya setelah mampu meraihnya di tahun 2017 lalu.

Sepanjang empat edisi turnamen, belum ada tim yang meraih trofi juara dua kali beruntun. Sebelumnya, tim kebanggaan Aremania itu pernah merebut trofi juara pada edisi kedua tahun 2017 yang lalu. Sedangkan dua tim juara lainnya adalah Persib Bandung pada tahun 2015 dan Persija Jakarta di awal 2018.

Dalam bertandang ke markas Persebaya, pelatih Arema FC, Milomir Seslija, telah mempersiapkan 18 pemain. Sang kapten Singo Edan, Hamka Hamzah, masih menjadi andalan untuk menjadi mentor di lini belakang.

Sementara pada posisi depan, Dedik Santoso, Dedik Setiawan dan mantan pemain Persebaya Ricky Kayame dipastikan tetap akan menjadi ujung tombak Singo Edan. Namun dalam melawat ke markas Persebaya, Arema FC harus kehilangan dua legiun asing yakni Pavel Smolyachenko dan Robert Lima Guimaraes karena cedera.

Pelatih asal Bosnia itu menegaskan akan memilih siapa pemain yang siap dalam menghadapi Persebaya di partai puncak. “Setiap selesai pertandingan kami selalu melakukan analisis pada pemain yang tampil, dari situ kami jadikan modal untuk pertandingan berikutnya. Yang pasti kami akan memainkan pemain yang kami rasa paling siap,” tambahnya.

Pavel Smolyachenko dan Robert Lima Guimaraes tidak dibawa ke Surabaya, Bahkan, untuk Robert Lima Guimaraes tampaknya harus menepi agak panjang karena mengalami cedera robek otot betis. (nov)

Prediksi Pemain

Persebaya:

Miswar Saputra; Novan Setya Sasongko, Otavio Dutra, Hansamu Yama Pranata, M Syaifuddin; Misbakhus Solikin, M Hidayat, Osvaldo Haay; Manu Dzhalilov, Damian Lizio, Amido Balde

Arema:

Kartika Ajie, Hamka Hamzah, Alfin Tuasalamony, Arthur Cunha, Al Farizi, Hendro Siswanto,  Makan Konate, Dendi Santoso, Hanif Sjahbandi, Ricky Kayame, Dedik Setiawan.