“Penyebabnya banyak sekali. Bisa karena hipertensi, sumbatan, batu ginjal, kanker mulut rahim, bisa karena infeksi, bisa ginjalnya penuh kista, kemudian memiliki diabektes melitus, dan obesitas,” kata dr.Eko Budi Santoso Selaku Penanggung jawab Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soegiri Lamongan.
Namun, sambung dr. Eko, faktor hipertensi, diabetes, dan obesitas menjadi seperti faktor utama mengapa seseorang terkena gangguan ginjal pada sat sosialisasi tentang penyakit ginjal di Instalasi Hemodialisa.
Sementara itu, tanda dan gejala PGK sendiri, di antaranya tekanan darah tinggi atau hipertensi, perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urin, gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, sulit konsentrasi, gatal, sesak, mual dan muntah, serta bengkak di bagian tubuh.
Untuk metode pencegahannya, Program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengampanyekan gerakan CERDIK. Cerdik sendiri merupakan singkatan dari imbauan pencegahan, yakni cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat kalori seimbang, istirahat cukup, dan keloka stres. Imbauan lainnya, yakni minum air putih cukup minimal delapan sampai 10 gelas per hari.(rin/Humas RSUD Dr. Soegiri Lamongan)