Jakarta – “Saya mau mulai sekarang pada saat penyelenggaraan Piala Presiden dan seterusnya, wasit sebagai hakim di lapangan, sebagai wakil Tuhan di lapangan dapat menjaga amanat dengan terhormat,”
Demikian dikatakan Ketua ad hoc Komite Integritas PSSI, Ahmad Riyadh UB Ph.D saat memberikan pengarahan dalam acara penyegaran perangkat pertandingan Piala Presiden 2019, Selasa (26/2/2019) di Hotel Century Jakarta.
Menurut Riyadh, saat paling berbahagia menurut sahabat Ali bin Abi Tholib, ialah saat menerima amanat, dan saat itulah penerima amanat harus menjalankan dengan sebaik-baiknya.
Seperti contoh sekarang ini, kalau ada 5 wasit, satu diberi amanat pasti senang, dan yang 4 kurang senang.
“Oleh karena itu, mulai hari ini mau berubah untuk baik apa tidak? Tergantung wasit dan asisten wasit terbaik di Indonesia yang ada di ruangan ini,” tandasnya.
Riyadh menjelaskan, mata masyarakat sudah melihat kita semua, tinggal bagaimana semua pengurus dan perangkat pertandingan, terutama wasit dan asisten wasit mulai Piala Presiden dan seterusnya menjaga integritas PSSI, supaya tidak ada kasus atau masalah karena kesalahan wasit.
“Menjaga kehormatan PSSI karena wasit menjalan tugas sebagai hakim dengan amanat,” katanya.
Amanat, lanjut Riyadh, tidak hanya dipertanggungjawabkan di dunia saja, tetapi sampai akhirat kelak, sehingga kalau bahagia saat menerima amanat di dunia, seharusnya harus bahagia juga di akhirat kelak. “Mudah-mudahan, insyaAllah. Amin,” tandasnya.
Jaga Integritas PSSI
Ahmad Riyadh menyatakan bahwa, ketika PSSI mendapat berbagai tekanan, ingin sekali PSSI diberhentikan saja, sebab sangat kasihan dengan situasi dan kondisi organisasi PSSI saat ini.