banner 728x90

Stabilkan Harga, Petani Buah Naga Banyuwangi Dapat Kontrak Pembelian 150 Ton

Stabilkan Harga, Petani Buah Naga Banyuwangi Dapat Kontrak Pembelian 150 Ton

Banyuwangi – Dikenal sebagai penghasil buah naga di Indonesia, petani Banyuwangi mendapatkan kontrak pembeli dari tiga perusahaan asal Jakarta. Kontrak ini menjadi kepastian pasar dan harga bagi para petani di tengah melimpahnya produksi saat ini.

Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, kontrak pembelian tersebut berjumlah 150 ton buah naga. Kontrak ditandatangani petani dan pembelinya di Kantor Dinas Pertanian Banyuwangi, Senin (21/1).

“Begitu kontrak ditandatangani, pengiriman bertahap langsung dilakukan. Terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang ikut memfasilitasi kerja sama ini. Semoga ini membantu menstabilkan harga yang kini menurun,” ujar Arief.

Dari kontrak tersebut, pedagang membeli dengan harga Rp 5.000-6.000 per kg, di atas harga pasar yang sekitar Rp 2.000.

“Buah yang diambil adalah grade A dan B menyesuaikan kondisi. Kita dorong kontrak ini terus diperluas, karena bisa menjadi instrumen pengendalian harga ketika panen raya,” terang Arief.

Saat ini, produksi buah naga memang terus meningkat. Ada lima kecamatan di Banyuwangi yang sedang panen raya secara bersamaan. Produksi buah naga di Banyuwangi terus meningkat tiap tahun. Pada 2012, produksinya masih sebesar 12.936 ton (2012), lalu meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 42.349 ton pada 2017.

Penambahan produksi itu seiring penambahan lahan kebun buah naga. Pada 2012 baru seluas 539 hektar, pada 2017 sudah mencapai 1290 hektar.