Tangani Kenakalan Pelajar di Jatim: SIF Tawarkan Pelatihan Guru BK

Di Singapore kenakalan pelajar menjadi wilayah non guru yaitu sukarelawan yang profesional

Tangani Kenakalan Pelajar di Jatim: SIF Tawarkan Pelatihan Guru BK
Menghadap lensa Direktor Strategic Management Division Singapore International Foundation (SIF) berdiskusi dengan delegasi Pemprov Jawa Timur, di kantor SIF Singapore, Jumat (23/11/2018).

Singapore – Singapore Internasional Foundation (SIF) akan melanjutkan kerjasama dengan Pemprov Jawa Timur. Hanya saja projeknya berbeda dari tahun sebelumnya. Kali ini lebih dititik beratkan pada pendidikan.

Peningkatan kerjasama ini setelah delegasi Pemprov Jawa Timur yang terdiri bidang kerjasama Setdaprov Jawa Timur, Dinas Pendidikan dan Bappeprov berkunjung dan diterima SIF di Singapore, Jumat (23/11/2018). Pertemuan ini sebenarnya adalah kunjungan balasan lantaran tim SIF juga pernah menjadi tamu Gubernur Jawa Timur.

Rombongan diterima Reuben Kwan, Direktur Strategi Management Division, Direkktur Programmes Division Jeryll Chan, asisten manager Planing & partnership Clarent Teo dan senior manager perencanaan dan partnership Fenny Ng.

Sedangkan delegasi Jawa Timur diantaranya Kasubag Monitoring dan Evaluasi Biro Humas Pemprov Jatim Henny Fitriyani, SH, MSi, Kasubag Administrasi kerjasama luar negeri Deidy Setyawan S.Sos,MMP, staf subag administrasi kerjasama Biro Humas & Protokol Shinta Yudhistira, S.Hub Int.

Kemudian Kasi Kelembagaan dan Pendidikan bidang pembinaan pendidikan SMA Diknas Provinsi Dra. Anny Saulani,MSI dan Ida Tri Wulandari,SH,ME, Kasubag pendidikan dan Pemerintahan Bappeprov. Jawa Timur.

Pimpinan delegasi pemprov Jatim Deidy Setyawan menyerahkan cidera mata pada Reueben Kwan. (foto/min)
Pimpinan delegasi pemprov Jatim Deidy Setyawan menyerahkan cidera mata pada Reueben Kwan. (foto/min)

“Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu berlangsung sangat dinamis. Bahkan sesekali juga terjadi gelak tawa. Itu karena keduanya sudah saling bertemu dalam forum yang lebih bebas.

Pertemuan diawali dengan penjelasan Pimpinan delegasi Pemprov Jawa Timur Deidy Setyawan tentang tindak lanjut kerjasama yang sudah dimulai jauh sebelumnya. Terakhir Juli 2018 lalu dengan RS Haji, milik Pemprov Jatim.

Menyinggung soal pendidikan Jawa Timur seperti dijelaskan Kasi Pendidikan dan Kelembagaan Pembinaan pendidikann SMA Dra. Anny Saulani, MSi bahwa kondisi dunia pendidikan Jawa Timur saat ini menghadapi berbagai masalah yang sangat
komplek yang perlu mendapatkan perhatian.

Masalah-masalah tersebut
antara lain kurikulum yang berubah-ubah sehingga sekolah kurang siap dalam melaksanakan, keadaan guru yang kurang memenuhi syarat dari segi tingkat pendidikan, fasilitas sekolah yang tidak lengkap maupun masalah kesiswaan.

Hal ini menyebabkan menurunnya tata krama sosial dan etika moral dalam praktek kehidupan sekolah yang mengakibatkan sejumlah ekses negatif yang amat merisaukan masyarakat.

Ekses tersebut antara lain
semakin maraknya berbagai penyimpangan norma kehidupan agama dan sosial kemasyarakatan yang terwujud dalam bentuk kenakalan siswa di sekolah.

Dampak lain siswa kurang hormat kepada guru dan karyawan, tidak disiplin waktu, kemudian perkelaian sesama pelajar dan bahkan perbuatan asusila.