Pamekasan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Pamekasan, Jawa Timur menyatakan kabar gempa susulan 8,4 Skala Richter yang beredar secara berantai melalui jejaring media sosial Whatshapp sebagai bohong dan bukan rilis dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika.
“Itu hoaks, dan BMKG hingga saat ini tidak meliris adanya gempa susulan, sebagaimana pesan yang berantai di berbagai grup WA di Pamekasan itu,” ujar Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Kamis malam.
Dalam kabar yang beredar secara berantai di sejumlah grup WA di Kabupaten Pamekasan itu, menjelaskan tentang pemberitahuan kepada masyarakat Madura akan ada gempa susulan.
Siaran itu menyebutkan akan terjadi gempa dan tsunami dengan kekuatan 8,4 skala richter dengan tanggal kejadian 12 Oktober 2018.
Dikutip dari AntaraJatim bahwa siaran di grup WA yang kini membuat warga Pamekasan resah tersebut, juga menyebutkan gempa berpotensi tsunami.
“Gempa ini akan berpotensi tsunami,” demikian petikan kalimat dalam siaran grup WA yang kini tersebar luas di kalangan masyarakat Pamekasan itu.